Siklus yang Harus Segera Diputus
Berdasarkan penyebab di atas, bisa dilihat siklus yang sama dalam setiap kejadian kekerasan antara siswa terhadap guru. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat grafik berikut:
“Ini merupakan hal yang multidimensional, sehingga kita harus melihat dari semua sisi. Bisa jadi, orang dewasa di sekitar anak juga tidak bisa menunjukkan cara mengelola emosi yang baik, dan anak pun melihat yang sama. Termasuk media masa,” tambah Vera.
(Baca juga: Kasus kekerasan di sekolah yang terus meningkat. Kenapa ini bisa terjadi?)
Mengontrol Emosi yang Baik
Marah memang tidak boleh ditahan, tapi melampiaskan lewat cara agresif bukan satu-satunya jalan. Karena cara ini dalam kenyataannya hanya akan membuat amarah kita semakin menjadi-jadi.
Dalam keadaan tertentu, seperti dalam situasi mendesak, seringkali kita kesulitan untuk menahan diri, termasuk dalam mengekspresikan marah.
Namun, kita bisa kok mengontrolnya, atau dalam kata lain, belajar soal anger management. Perlu dipahami bahwa anger management adalah mengerti apa yang sebenarnya kita inginkan di balik emosi tersebut? Sehingga kita tahu cara melampiaskannya tanpa merugikan diri sendiri atau orang lain.
Pertama-tama, cari tahu apa yang membuat kita emosi. Seringkali marah merupakan emosi yang sengaja dimunculkan untuk menutupi emosi lain, seperti malu, insecure, terluka, atau perasaan tidak berdaya
Jika mengalami hal ini, tidak perlu ragu untuk menghadapi emosi yang sebenarnya dan berhenti bersembunyi di balik marah. Ini hal yang normal dan bukan hanya dihadapi oleh kita saja.
(Baca juga: kasus kekerasan dan bullying di sekolah Agustus - September 2017)
Selanjutnya, kenali tanda-tanda kita akan marah, sehingga kita bisa ‘mendinginkan pikiran’ dan tidak melakukan tindakan agresif. Segera hindari orang, tempat, atau situasi yang akan membuat kita semakin tidak terkontrol ketika tanda-tanda ini mulai muncul.
Terakhir, belajar berkomunikasi dengan orang lain dan pahami kalau ada figur lain yang memiliki otoritas lebih dibanding kita, juga ada aturan yang harus dipahami.
Dengan pola komunikasi yang baik, kita bisa mencari jalan keluar dari setiap masalah, dan tidak melampiaskannya lewat kekerasan.
Tidak perlu takut mencari bantuan jika dirasa diri sendiri sudah tidak sanggup menahan emosi. Dengan begitu, kita bisa terhindar dari tindakan agresif yang membahayakan ini.
(Baca juga: intip apa yang dilakukan negara di dunia untuk melawan kekerasan di sekolah)
Penulis | : | Ifnur Hikmah |
Editor | : | Ifnur Hikmah |
KOMENTAR