Media sosial atau medsos rasanya bukan hanya jadi media untuk menjalin pertemanan dengan orang lain saja. Kini, medsos sudah menjadi teman itu sendiri. Apa pun yang kita lakukan rasanya dekat dengan medsos. Setiap kita melakukan sesuatu, kita akan share di medsos. Kalau kita pengin mendapatkan informasi tentang suatu hal, media yang pertama kita cari adalah medsos.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Royal Society For Public Health, Young Health Movement, menyampaikan bahwa 91% dari pengguna aktif internet berkisar antara usia 16-24 tahun. Sebagian besar dari kita juga berada dalam kisaran usia tersebut.
(Baca juga: 3 Alasan Medsos Membuat Kita Terobsesi dengan Hidup yang Sempurna)
Ada pun medsos yang paling membawa pengaruh baik ke buruk, urutannya adalah YouTube, Twitter, Facebook, Snapchat, dan terakhir adalah Instagram.
Menurut penelitian itu juga, sebenarnya setiap medsos itu punya sisi positif dan negatif untuk para penggunanya.
Seperti diungkapkan di atas, medsos saat ini juga menjadi tempat mengekspresikan diri dan pengin dikenal oleh orang banyak alias eksis. Kita membagikan hal yang kita suka di medsos agar dilihat oleh orang lain. Tidak jarang juga untuk meraih keuntungan seperti jumlah followers yang semakin tinggi atau mendapatkan pemasukan berupa uang.
Salah atau enggak? Rasanya tidak salah, selama kita tidak menimbulkan dampak yang negatif baik untuk diri sendiri atau pun orang lain.
Namun, kenyataannya banyak kejadian yang berawal dari keinginan untuk eksis di medsos malah berujung merugikan.
Monalisa Perez (20) baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara selama 6 bulan karena tidak sengaja membunuh pacarnya, Pedro Ruiz (22) karena sebuah video prank pada Juni 2017 lalu. Jadi, di video prank tersebut Pedro menutup dadanya dengan sebuah buku tebal dan Monalisa berperan untuk menembaknya dengan senjata. Naasnya, Pedro malah tertembak dan tewas seketika di tempat.
Ini bukan kejadian yang pertama kali, ada beberapa peristiwa pengin eksis di medsos malah berujung maut. Simak infonya di bawah ini.
(Baca juga: 5 Aplikasi Medsos yang Mulai Ditinggalkan Peminatnya. Kamu Setuju?)
Tak hanya berujung maut, video demi eksis di medsos juga mengundang kontroversi
Di Indonesia, tahun 2014 lalu, YouTuber Aron Ashab membuat kontroversi dengan foto yang diunggahnya di Instagram. Foto tersebut menampilkan Aron Ashab yang sedang membonceng motor tanpa menggunakan helm. Di belakangnya tampak seorang polisi yang sedang berdiri juga ikut berfoto bersama.
Yang menuai kontroversi adalah caption foto tersebut adalah, "Kena tilang operasi zebra/lilin. Semua bisa damai karena doi (polisi) tau gue, 'Kamu kan Aron Ashab!'. Terus gue bilang, 'Nah tuh bapak tahu. Gimana saya mau pakai helm pak? Rusak jambul saya nggak jadi Aron lagi entar'. Akhirnya damai tanpa ngasih uang. #kemudianselfie."
Aron Ashab dianggap sombong dan enggak seharusnya mengunggah foto seperti itu. Beberapa waktu setelah, Aron pun mengganti caption dalam foto tersebut.
(Baca juga: Logan Paul & 4 YouTuber Lainnya yang Pernah Terlibat Kontroversi karena Konten Video)
Di tahun 2016 lalu, YouTuber Indonesia Kemal Palevi juga dikecam karena video prank-nya, Nanya Ukuran BH #IsengnyaKemal yang dianggap melecehkan. Jadi, di video tersebut, Kemal bertanya pada beberapa cewek secara random mengenai ukuran bra mereka. Respon terus mengalir setelah Kemal membagikan video prank tersebut.
Tindakan Kemal sudah menjadi bagian dari pelecehan pada perempuan. Meski begitu, akhirnya Kemal meminta maaf dengan alasan dia tidak tahu videonya disebut melecehkan. Dia pun mengaku hanya terinspirasi dari video yang dilihatnya di luar negeri.
(Baca juga: Timeline Lengkap Kontroversi YouTuber Logan Paul. Bikin Geram!)
Awal tahun 2018 ini, seorang YouTuber asal Amerika Serikat, Logan Paul mengundang kontroversi karena ia nge-vlog di Hutan Aokigahara, Gunung Fuji Jepang dan merekam jenazah yang tergantung di pohon. Netizen menyayangkan sikap Logan tersebut karena tidak seharusnya jenazah yang bunuh diri tersebut menjadi tontonan publik.
Logan Paul juga pernah membuat video kontroversi saat ia menggunakan drone saat berkunjung ke Colosseum, Roma, Italia dan terlibat dengan petugas kepolisian setempat. Padahal Logan sendiri tahu, penggunaan drone di tempat bersejarah tersebut adalah ilegal. Netizen pun menganggap Logan hanya mengejar jumlah viewers saja dengan membuat video sensasional tersebut.
Eksis di Medsos Boleh, Asalkan....
Dari ke tiga contoh sebelumnya, kita paham untuk menjadi eksis di medsos sebenarnya tidak perlu sampai merugikan banyak pihak. Kita bisa eksis dengan apa yang kita sukai. Mengikuti tren boleh saja, asalkan itu benar-benar sesuai dengan diri kita sendiri.
Lebih jelasnya, yuk perhatikan tips di bawah ini.
Intinya adalah lebih bijak dalam menggunakan medsos dan pergunakan teknologi dengan bijak dan tanpa menyalahgunakannya. Dan juga, jangan sampai kehidupan di dunia maya berat sebelah dibandingkan kehidupan di dunia nyata.
Akan jadi percuma kalau kita hanya eksis di medsos, tapi interaksi dengan orang lain di dunia nyata tidak baik. Bukankah akan lebih menyenangkan kalau keduanya menjadi seimbang?
Penulis | : | Debora Gracia |
Editor | : | Debora Gracia |
KOMENTAR