Siapa sih yang enggak pengin dipuji? Diakui eksistensinya? Apalagi ketika kita masih remaja, pengakuan itu penting. Apalagi dari lawan jenis.
"Mencari pujian itu wajar karena ini merupakan satu kebutuhan mendasar manusia. Hanya saja yang perlu dilihat adalah bentuk pujian seperti apa yang dibutuhkan.
Tiap orang berbeda-beda, tergantung dari bagaimana konsep dirinya dan bagaimana persepsi lingkungan di mana dia berada," jelas Kiki Misero Psi, konselor psikologi.
Nah, biar enggak keteresan, kita simak yuk, bedanya pujian dan pelecehan! Beda tips banget!
Baca Juga : Ternyata Begini Rasanya Pacaran dengan Orang Korea! Yakin Mau Coba?
Pujian yang tulus
Yang perlu kita sadari adalah ada batas yang jelas antara pujian dan pelecehan.
Nah, gimana membedakannya? "Yang penting diketahui adalah seperti apa pujian itu diberikan. Tulus atau enggak. Apa tujuan dari pujian itu dan siapa yang melakukannya," jelas Kiki lagi.
Yang paling jelas adalah dari kata-kata dan intonasi yang dikeluarkan seorang cowok di muka umum.
Cetusan seperti 'seksi', 'montok', 'semok', 'bahenol' bisa dikategorikan sebagai pelecehan. Apalagi kalau diucapkan dengan lantang dengan intonasi yang menggoda.
Mengomentari dan menyebut salah bentuk anggota tubuh cewek secara lantang bisa dipastikan sebagai pelecehan.
Baca Juga : Pekan Sinema Jepang 2018 Akan Kembali Digelar! Simak Infonya!