Sampai 1960-an, 10 Kota Ini Enggak Ada lho. Lihat Perubahannya Kini!

By Septi Nugrahaini Rahmawati, Kamis, 31 Januari 2019 | 13:00 WIB
Dubai (ig: @dubai)

Cewekbanget.id - Kota-kota besar dan populer yang kita lihat sekarang ini ternyata merupakan kota yang cukup baru.

Kota-kota tersebut bahkan enggak ada di tahun 1960-an lho.

Walaupun kota baru, tapi kota-kota itu langsung menjelma jadi raksasa global yang ikut andil dalam persaingan dan perubahan dunia.

Apa saja kota-kota tersebut?

Baca Juga : TXT Bakal Debut Bulan Maret? Ini Info Resmi dari Big Hit Entertainment

Doha, Qatar

Doha, Qatar

Doha yang merupakan ibu kota dari Qatar ini dinobatkan sebagai negara terkaya pada tahun 2013 oleh Majalah Forbes.

Doha secara resmi dinyatakan sebagai kota pada tahun 1963 dan memiliki sumber daya minyak yang luas.

Baca Juga : Dikabarkan Pacaran, Ini 5 Gaya Kasual Anak Sule, Putri Delina yang Kece Buat Hangout!

Baca Juga : Kembali Akting, Donghae ‘Super Junior’ Main Film Bareng Rio Dewanto?

Abuja, Nigeria

Abuja, Nigeria

Muncul sebagai 10 kota terpadat di Nigeria yang membuatnya mendeklarasikan kemerdekaan dari Inggris pada 1960.

Astana, Kazakhstan

Astana, Kazakhstan

Kazakhstan mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1991.

Astana dikenal sebagai Tselinograd dan muncul sebagai kota pada tahun 1961 di masa Soviet.

Kemudian pada 10 Juni 1998 berganti nama jadi Astana sebagai ibu kota Kazakhstan dimana tata kotanya sendiri dirancang oleh arsitek Jepang, Kisho Kurokawa.

Baca Juga : Chacha Frederica Sedih Menyadari Whatsapp Terakhir dari Saphira Indah Belum Dia Baca

Navi Mumbai, India

Navi Mumbai, India

Navi Mumbai sekarang jadi komunitas terencana terbesar di dunia yang terletak di pantai barat Maharashtra dan dikembangkan pada tahun 1972.

Kota ini punya berbagai stasiun kereta api dan bandara sendiri yang melayani penerbangan domestik dan internasional.

Baca Juga : Pemeran Sahabat Tita di Film ‘Eiffel I’m in Love’, Saphira Indah, Meninggal Dunia Saat Lagi Hamil

Putrajaya, Malaysia

Putrajaya, Malaysia

Putrajaya adalah kota yang digunakan sebagai pusat administrasi federal Malaysia.

Bermula dari Kuala Lumpur yang kelebihan populasi pada 1990-an, Malaysia kemudian memutuskan untuk mendirikan Putrajaya pada 1995.

Sandouping, Cina

Sandouping, Cina

Sandouping berada di Bendungan Tiga Ngarai, yaitu pembangkit listrik terbesar di dunia yang berada di tepi selatan sungai Yatze.

Sebelumnya, Sandouping adalah desa nelayan kecil yang kemudian didatangi oleh 40 ribu pekerja setelah pembangunan bendungan dimulai.

Baca Juga : MAMAMOO Gelar Fan Meeting di Jakarta, Ini Daftar Harga Tiketnya!

Iqaluit, Nunavut, Kanada

Iqaluit, Nunavut, Kanada

Inuit asli menciptakan wilayah yang dikenal sebagai Nunavut pada tahun 1999 karena mereka menginginkan wilayah mereka sendiri di Kanada.

Kota ini memiliki musim dingin dan musim panas yang singkat sehingga iklim yang dipunyai pun tetaplah buruk.

Baca Juga : 8 Drama Korea Baru yang Cocok Ditonton Saat Musim Hujan. Recommended!

Incheon, Korea Selatan

Incheon, Korea Selatan

Incheon sebenarnya enggak terlalu jauh dari perbatasan dengan Korea Utara dan merupakan kota terbesar ketiga di Korea Selatan.

Incheon jadi kota modern pada 1994 dan mengalami pertumbuhan kemajuan teknologi yang pesat.

King Abdullah City, Saudi Arabia

King Abdullah City, Saudi Arabia

Project kota ini diperkirakan selesai pada 2020 setelah diumumkan pada 2005 lalu.

Kota ini juga harus mampu menampung sekitar 2 juta populasi dan diperkirakan menelan biaya sekitar 100 miliar dolar atau Rp 1.401 triliun.

Baca Juga : Berdasarkan Shio, Ini Warna Fashion Pembawa Keberuntungan Buat Imlek!

Dubai, Uni Emirat Arab

Dubai, UAE

Dubai adalah negara di gurun tandus yang merayakan kemerdekaannya pada 1 Desember 1971 yang kini punya 2,1 juta penduduk.

Dubai kini jadi kota modern dengan sumber daya minyak dan berbagai gedung pencakar langit ikonik di dunia. (*)