Jangan Buka Kaca Mobil Selama Perjalanan Mudik Kalau Enggak Mau Hal Ini Terjadi!

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Jumat, 31 Mei 2019 | 19:55 WIB
Drama 'Strong Woman Do Bong Soon' (Ilustrasi naik mobil) (foto: dramabeans.com)

CewekBanget.ID - Siapa yang lagi siap-siap buat mudik? Atau saat ini udah berada dalam perjalanan?

Selain mempersiapkan kondisi fisik yang prima dan mengecek kondisi mobil yang akan dipakai, ada beberapa hal yang sepertinya sepele namun wajib kita tahu kalau enggak mau mengalami hal yang enggak diinginkan.

Salah satunya urusan membuka kaca mobil saat terjadi kemacetan dalam perjalanan mudik.

Ternyata membuka kaca mobil saat mudik bisa mendatangkan bahaya, lho!

Kok, bisa ya? Simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: 3 Dress Hijab Warna Orange yang Fresh dan Bikin Kita Jadi Pusat Perhatian di Hari Lebaran!

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada hari ini, Jumat (31/5/2019) dengan volume kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui Gerbang Tol Cikampek Utama meningkat 181 persen dibanding lalu lintas normal.

Kalau kita dan keluarga berencana untuk mudik hari ini, jangan pernah membuka jendela saat terjebak kemacetan atau saat berhenti di lampu lalu lintas!

Saat terjebak macet selama berjam-jam yang melelahkan, biasanya kita punya keinginan untuk membuka jendela atau bahkan pintu dan merenggangkan kaki.

Tapi, studi menunjukkan bahwa mobil-mobil dengan jendela terbuka yang menunggu di kemacetan atau lampu merah mengandung 40 persen lebih banyak partikel polusi udara dibanding mobil yang bergerak lancar.

Bahkan, studi yang dipimpin oleh Dr Prashant Kumar dari University of Surrey, Inggris ini menemukan bahwa konsentrasi partikel pada perempatan bisa mencapai 29 kali lipat dibanding jalanan yang lancar.

Dikombinasikan dengan pergerakan mobil yang lambat, 25 persen paparan partikel berbahaya ketika berkendara pun terjadi saat pengemudi berhenti di perempatan atau terjebak kemacetan.

Apa Solusinya?

Untungnya, Dr Kumar dan kolega menemukan solusinya nih, girls!

Para peneliti mengukur tingkat polusi partikel (particulate matter) dalam mobil yang bergerak sejauh enam kilometer dan melalui 10 lampu lalu lintas.

Pengukuran ini dilakukan ketika mobil berhenti di pertigaan atau perempatan.

Setelah itu, hasilnya dibandingkan dengan tingkat polusi yang dialami oleh pejalan kaki ketika melalui lampu lalu lintas yang sama.

Pengukuran tingkat polusi partikel ini dilakukan lima kali dengan lima pengaturan ventilasi yang berbeda.

Baca Juga: 5 Dress Motif Kekinian Warna Pastel Buat Gaya Feminin di Hari Lebaran!

Hasilnya menunjukkan bahwa sistem ventilasi mobil cukup efisien untuk menyaring partikel kasar di udara, kecuali partikel halus. Padahal, jumlah partikel halus meningkat ketika partikel kasar menurun.

Tingkat polusi dalam mobil memuncak ketika kipas angin dinyalakan dan jendela ditutup saat berhenti di lampu lalu lintas.

Pada momen tersebut, tingkat polusi dalam mobil bahkan sampai tujuh kali lipat dari yang dialami pejalan kaki di lampu lalu lintas yang sama.

Sebaliknya, mobil dengan jendela yang tertutup dan kipas angin yang mati bisa mengurangi paparan polusi udara hingga 76 persen.

Menurut para peneliti, saat kita merasa kepanasan, tetapi di luar lagi macet banget; maka cara terbaik adalah menyalakan AC mobil agar udara bersirkulasi secara internal.

Dengan demikian, polusi dari luar dapat dicegah masuk ke dalam mobil.

Selain itu, Dr Kumar juga menyarankan untuk menambah jarak antar mobil sebagai upaya mengurangi risiko paparan polusi ketika berhenti di kemacetan. (Shierine Wangsa Wibawa)

Baca Juga: 4 Pilihan Kaftan Cantik Warna Pastel Buat Gaya Lebaran Hijaber Manis!

 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Anda Dilarang Buka Jendela Saat Macet Mudik Nanti"