CewekBanget.ID - Seorang pemuda asal Indonesia berhasil membuat sebuah aplikasi enggak berbayar yang sanggup melacak Covid-19!
Ahmad Alghozi Ramadhan menciptakan aplikasi yang bernama 'FightCovid19.id' untuk memantau mobilitas dari para orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.
Melansir disway.id melalui Grid Health, Ahmad Alghozi menciptakan aplikasi itu untuk diabdikan kepada negeri, sebagai tracking Covid-19 masa kini.
Baca Juga: 6 Hal dari Sosok Kartini yang Bisa Menginspirasi Cewek Modern Masa Kini!
Dalam proses pembuatannya Ahmad Alghozi sampai enggak tidur selama lima hari lima malam.
Bahkan, ketika aplikasi itu selesai dibuat dan diabdikan kepada negeri, Alghozi enggak mengharapkan imbalan apapun, lho!
Padahal, saat menciptakan ini dia rela perusahaan tempat dia bekerja memangkas gajinya sebesar 50%.
Bukan karena pengin disebut sebagai pahlawan, inisiatif ini dilakukannya karena dia merasa wabah virus corona (Covid-19) terasa begitu memukul nuraninya. Terutama ketika ada berita dokter yang meninggal dunia.
Dengan keprihatinannya atas tampilan data Covid-19 yang amat tradisional, yang setiap harinya disiarkan di televisi, hingga memotivasi dirinya untuk menciptakan aplikasi dalam bentuk peta dan data.
Baca Juga: 5 Kesalahan Pakai Lipstik yang Sering Dilakukan. Jadi Cepat Pudar!
Berdasarkan informasi yang didapatkan, Alghozi tampak menawarkan aplikasi ciptaannya ke berbagai sektor. Namun, enggak ada satu pun yang menyambutnya.
Menurutnya, semua pihak rupanya terlalu sibuk dengan penanggulangan, bukan pencegahan.
Kendati demikian, Alghozi enggak patah semangat, dia kemudian menyempurnakan aplikasi ciptaannya dengan menambahkan tracking.
Menurut dia, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tracking lebih penting daripada peta dan data.
Kini, aplikasi tersebut udah digunakan oleh banyak orang.
Provinsi pertama yang menggunakan aplikasi itu adalah Bangka Belitung (Babel). Dalam memasarkannya Alghozi didampingi oleh Prof.Dr.Ir. Saparudin.
"Saya yang membawa Alghozi ke Bapak Gubernur. Saya bilang ke Pak Gubernur ini gratis," ujar Prof Saparudin.
Penawaran tersebut disambut baik oleh Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Roesman.
Dengan aplikasi itu, siapa pun yang datang ke Bangka Belitung terkontrol ketat.
Semua penumpang dimonitor lewat aplikasi. Baik yang lewat laut maupun udara.
Penumpang pesawat yang turun di Pangkal Pinang (Bangka) maupun di Tanjung Pandan (Belitung) dipasangi gelang elektronik.
Mereka juga harus mengunduh aplikasi 'FightCovid19.id'. Lalu mengisi segala pertanyaan yang tertera, mencantumkan nomor ponsel dan alamat email.
Setelah mengisi data tersebut, penumpang akan mendapat kode. Dengan kode itu mereka melaporkan kondisi kesehatan, termasuk suhu badan.
Aplikasi tersebut lantas terhubung dengan gelang elektronik. Dari sini petugas di pusat data di BNPB Provinsi Babel bisa mengetahui tempat yang dikunjungi si pemakai gelang.
Jika pemakai gelang meninggalkan rumah, layar monitor di BNPB berubah jadi warna oranye. Maka petugas BNPB akan menghubunginya.
"Ada yang bilang ke rumah orang tua. Ada juga yang mengatakan belanja," ujar Prof Udin.
Sejauh ini para pemakai gelang itu enggak ada yang membangkang.
Sebab mereka tahu melanggar akan dikenakan sanksi, berupa isolasi di ruang Pusdiklat milik Pemprov Babel.
"Sejauh ini hanya satu orang yang diisolasi beneran. Itu pun bukan hanya karena pergi jauh meninggalkan rumah," ujar Prof Udin.
Enggak cuma itu, dari aplikasi tersebut pemakai gelang juga bisa minta bantuan BNPB.
Misal jika merasakan tanda-tanda sakit, kemudian BNPB akan menjemputnya menggunakan ambulans. (*)
Baca Juga: 5 Aturan yang Harus Ada dalam Pertemanan Cewek-cewek Jomblo. Setuju?
Artikel ini telah tayang di Grid Health dengan judul: FightCovid-19, Aplikasi Gratis Ciptaan Anak Bangsa yang Sanggup Melacak Covid-19