Menurut Ryan, sebenarnya populasi dapat beradaptasi di tengah kehadiran virus corona.
Dengan adaptasi tersebut, masyarakat lama-kelamaan akan mengetahui cara mencegah penularannya, dalam hal ini Ryan mengambil contoh virus HIV yang masih menjadi endemi hingga saat ini.
Namun di sisi lain, WHO pun mengingatkan enggak ada jaminan bahwa pelonggaran pembatasan sosial enggak akan memicu gelombang kedua penyebaran COVID-19.
Jadi organisasi kesehatan di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) itu tetap merekomendasikan setiap negara untuk menjaga tinggi tingkat kewaspadaan masing-masing, terutama karena pandemi masih sulit diprediksi akhirnya.
Selain itu, perlu upaya keras untuk bisa mengembalikan kondisi normal seperti sebelum virus mewabah.
"Saya pikir penting untuk realistis dan saya kira tidak ada seorang pun yang dapat memperkirakan kapan pandemi ini berakhir," ujar Ryan.
Baca Juga: Ini Cara Aman Biar Terhindar dari Virus Corona Saat Harus ke Rumah Sakit/Puskesmas!
Berdamai dengan Virus
Pernyataan Ryan dan WHO tersebut barangkali sejalan dengan yang diungkapkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengenai anjuran agar masyarakat Indonesia bisa hidup berdampingan dengan COVID-19.
"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan COVID-19 untuk beberapa waktu ke depan," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, melalui video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020).
Menurut Jokowi, pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak COVID-19 akan segera menurun, maka masyarakat pun diminta untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Jadi Tempat Wisata Sekaligus Tanpa Terapkan PSBB, Apa Rahasia Bali Mampu Kendalikan Corona?
Di sisi lain, beberapa ahli pun menyebut kemungkinan penurunan jumlah kasus pasien positif COVID-19 meski masih fluktuatif dan enggak bisa langsung melandai.
Untuk itu, masyarakat dipersilakan beraktivitas secara terbatas, tapi tetap harus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan teratur," tandas Jokowi.
(*)