Menurutnya warga harus paham akan penularan virus corona ini, terlebih mereka yang memiliki usaha makanan seperti EO, cafe, atau restoran.
"INILAH KENAPA PRASMANAN DILARANG selama pandemi dan AKB.
Eksperimen di Jepang. Satu pengunjung yang diasumsikan kena covid diberi cairan fluorescence di tangan. Dalam 15 menit semua sudah terkena cairan tersebut.
Karenanya Restoran/Cafe/Hotel/Resepsi dilarang menyajikan dengan sistem saji parasmanan atau buffet. Kalo pun ada, harus dilayani oleh petugas khusus bersarung tangan dan bermasker plus face shield.
Sehingga pengunjung tidak silih pegang piring sajian makanan atau sendok sajian.
Mohon para pemilik restoran/cafe/EO acara memahami ini," tulis Kang Emil.
Baca Juga: 4 Tips Menyikapi Sahabat yang Sifatnya Bertolak Belakang dengan Kita!
Sementara itu, peringatan virus corona yang bisa bertahan di benda mati juga sempat diulas Dr.Handrawan Nadesul, lewat tulisannya dengan judul; Virus Corona Bukan Virus Dengue.
Menurutnya virus corona sendiri menular lewat percikan ludah (droplet infection).
Artinya, virus keluar dari tubuh penderita (saluran napas) lewat percikan ludah sewaktu batuk, bersin dan bercakap-cakap.
Ini serupa dengan penularan basil TBC, yang juga lewat puncratan liur dari mulut dan hidung penderita, yang menulari oranglain di sekitarnya.
Penting digaris bawahi, jarak tularnya tentu berbeda dengan penularan virus yang beterbangan jauh di udara (air borne).