CewekBanget.ID - Mungkin kita sering mendengar kata 'psikopat' untuk mendeskripsikan karakter seseorang yang kerap melakukan pembunuhan atau punya obsesi yang enggak sehat.
Sebetulnya diagnosis medis terdekat atas representasi stereotip psikopat dalam budaya populer adalah gangguan kepribadian antisosial.
Jenis gangguan kepribadian ini dapat jadi berbahaya dan enggak mudah dikenali, apalagi jika kita sedang menjalani hubungan dengan orang yang memiliki gangguan tersebut.
Jadi sebaiknya kita kenali tanda-tandanya agar enggak terjadi hal-hal yang enggak diinginkan ke depannya, ya!
Baca Juga: Curigaan & 4 Tanda Kalau Ternyata Kita Penyebab Toxic Relationship!
Psikopat atau ASPD?
Pada dasarnya, kata 'psikopat' enggak menjelaskan kondisi medis yang sebenarnya.
"Orang-orang menggunakan kata 'psikopat' dalam bahasa sehari-hari untuk menggambarkan seseorang yang perilakunya menentang norma-norma sosial dan pemahaman konvensional tentang benar dan salah," kata Kelly Scott, terapis di Tribeca Therapy di Manhattan, kepada Insider seperti dilansir dari Kompas.com pada Senin (22/6/2020).
"Dari sudut pandang klinis, kata 'psikopat' tidak berarti apa-apa," lanjut Scott.
Scott mengatakan, diagnosis terdekat yang mencerminkan representasi stereotip psikopat dalam budaya populer adalah gangguan kepribadian antisosial atau antisocial personality disorder (ASPD).
Menurut Mayo Clinic, ASPD adalah gangguan mental yang menyebabkan orang enggak menghargai benar atau salah, empati, atau kesejahteraan orang lain.
Meskipun orang-orang dengan ASPD menunjukkan perilaku yang menjadikannya sebagai pasangan enggak sehat dan bahkan beracun, mereka sangat karismatik dan pandai berpura-pura empati.
Berikut ini adalah 4 indikator bahwa kita berkencan atau pacaran dengan seseorang yang mengalami ASPD, menurut Scott.
Baca Juga: Jangan Mau Terjebak di Toxic Relationship! Lakukan Ini, Girls!
Berbahaya dan Tanpa Rasa Sesal
Scott mengatakan, orang dengan ASPD cenderung menipu dan terlibat dalam kejahatan terorganisasi karena kurangnya kepedulian tentang melukai seseorang.
Menurut Mayo Clinic, salah satu gejala utama ASPD adalah kurangnya rasa moral dan enggak memiliki masalah yang merugikan orang secara finansial, emosional, bahkan secara fisik.
Dalam suatu hubungan, perilaku seperti ini jelas merupakan tanda-tanda toxic relationship.
Keuntungan Pribadi
Orang dengan ASPD bertindak semata-mata untuk keuntungan pribadi, yang dapat berarti mengeksploitasi orang di sekitar mereka, entah itu orang yang dicintai atau keluarga, menurut Scott.
Mereka dapat memanipulasi, berbohong, mencuri, dan melakukan praktik berbahaya lain terhadap pasangan.
Perilaku ini juga dapat berujung pada tingkat pelecehan dalam hubungan mereka.
Baca Juga: Gaslighting Bisa Terjadi di Pacaran yang Toxic? Begini Ciri-cirinya!
Tanpa Empati
Psikopat hampir selalu digambarkan secara fisik melukai atau membunuh seseorang di media.
Seseorang dengan ASPD pun bisa menjadi kejam dalam cara mereka menunjukkan kurangnya empati mereka, tapi terkadang hal itu dapat muncul dengan cara lebih halus.
"Kita tidak harus membunuh seseorang untuk mendapatkan diagnosis itu," kata Scott, "Kita bisa melakukannya dengan cara non-fisik. Seperti mengasuh dan menggunakan anak untuk memenuhi kebutuhan kita dengan cara yang secara masif merugikan kebutuhan anak."
Tampak Menawan dan Enggak Terdeteksi
Agaknya sulit mendeteksi gejala yang mendasari ASPD karena orang-orang dengan kondisi tersebut dapat terlihat menawan, bahkan memalsukan empati.
"Ciri khas ASPD adalah orang tidak tahu mereka berinteraksi dengan seseorang yang benar-benar berbahaya," kata Scott.
"Mereka menawan dan penuh perhatian serta tampak bijaksana," tutupnya.
(*)