CewekBanget.ID - Girls, sudah cek Google Doodle hari ini?
Kalau sudah, kita bakal menemukan sosok budayawan Betawi legendaris Benyamin Sueb di sana, lho!
Sosok Benyamin Sueb yang muncul di Google Doodle pada Selasa (22/9/2020) merupakan ilustrasi seniman Isa Indra Permana untuk mengenang aktor, komedian, penyanyi, penulis lagu, sutradara, penulis, dan produser film itu.
Google memajang ilustrasi 'Bang Ben' hari ini karena bertepatan dengan peringatan 2 tahun peresmian Taman Benyamin Sueb pada 22 September 2018 oleh Pemprov DKI Jakarta.
Baca Juga: Gemas Banget! Google Doodle Hari Ini Ikut Rayakan Hari Anak Nasional 2020
Tentang Benyamin Sueb
Meski mungkin berbeda generasi, pasti kita tahu atau seenggaknya pernah mendengar tentang Benyamin Sueb.
Benyamin Sueb lahir di Jakarta pada 5 Maret 1939 dan pertama kali memasuki panggung hiburan pada tahun 1950-an sebagai anggota dari 'Melody Boys', sebuah band yang menarik perhatian internasional.
Benyamin kemudian mengandalkan idiom musik Betawi yang lebih tradisional untuk menulis lagu-lagu hitsnya, seperti 'Nonton Bioskop' dan 'Hujan Grimis', serta membantu merevitalisasi gaya gambang kromong melalui lagu-lagu kesayangan seperti 'Ondel-Ondel'.
Jauh sebelum film 'Biang Kerok' yang legendaris dirilis, Benyamin dan 'Melody Boys' sudah menjadi 'biang kerok' karena memainkan musik barat di beberapa penampilan mereka, salah satunya yang diceritakan dalam buku Kompor Mleduk: Benyamin S, Perjalanan Karya Legenda Seni Pop Indonesia.
Dalam buku itu, sang penulis menceritakan bahwa Melody Boys dicecar seorang wartawan karena membawakan lagu barat. Takut bernasib sama dengan band Koes Ploes, mereka pun akhirnya memainkan lagu keroncong.
Karir Bermusik
Di awal karier Benyamin, situasi politik Indonesia memang sedang panas, apalagi pada 1959 Presiden Sukarno mengeluarkan manifesto politik yang kemudian dijadikan sebagai Garis Besar Haluan Negara (GBHN) oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).
Atas dasar tersebut, Pemerintah Orde Lama melarang beragam jenis musik barat yang kerap disebut-sebut dengan istilah 'ngak-ngik-ngok', meski kejadian itu malah memecut Benyamin untuk meningkatkan derajat lagu-lagu Betawi.
"Kalau tidak ada larangan Bung Karno, saya barangkali tidak akan pernah menjadi penyanyi lagu-lagu Betawi," kata lelaki yang juga akrab dikenal dengan sebutan Bang Ben itu dalam salah satu wawancara.
Benyamin mulai menanjak menuju puncak popularitas setelah bergabung dengan kelompok Naga Mustika yang memainkan gambang kromong dan memadukan instrumen modern, seperti gitar listrik dan bass, dengan alat musik tradisional, mulai dari gambang hingga gendang.
Kehadiran Naga Mustika beriringan dengan kemunculan Orde Baru, di mana para musisi gambang kromong semakin berani menunjukkan jati diri.
Nama Naga Mustika kian melambung setelah Ida Royani bergabung, lalu Bang Ben semakin terkenal setelah berduet dengan Bing Slamet dalam lagu 'Nonton Bioskop'.
Baca Juga: Biar Makin Betah #DiRumahAja dengan Main Banyak Jenis Game Google Doodle Populer!
Jejak Seni Peran
Sukses di dunia musik, Benyamin pun mulai merambah seni peran dalam layar lebar.
Nama Bang Ben terus menanjak setelah membintangi sejumlah film, seperti 'Banteng Betawi' (1971), 'Biang Kerok' (1972), 'Intan Berduri' (1972), dan 'Si Doel Anak Betawi' (1973) yang disutradarai Sjuman Djaja.
Kebolehan Benyamin dalam bermain peran sangat diakui, apalagi ia mendapat penghargaan piala Citra kategori Pemeran Utama Terbaik setelah membintangi 'Intan Berduri'.
Setelah berkarya bertahun-tahun, nama Benyamin semakin dikenal generasi muda setelah berperan sebagai Babe dalam serial televisi 'Si Doel Anak Sekolahan'.
Benyamin juga masih terus menekuni bidang musik dan pada 1992 membentuk grup Al-Haj bersama sederet musisi kenamaan, seperti Harry Sabar, Keenan Nasution, dan Odink Nasution.
Menjelang akhir hayat Bang Ben, Al-Haj merilis album perdana bertajuk 'Biang Kerok' yang berisi sepuluh lagu, termasuk 'Biang Kerok' dan 'Dingin-dingin'.
Beberapa tahun kemudian, Bang Ben tutup usia pada tanggal 5 September 1995 akibat serangan jantung usai bermain sepak bola.
Baca Juga: Jadi Google Doodle Hari Ini, Intip Fakta Menarik Taman Nasional Lorentz. Ada di Indonesia, lho!
Taman Benyamin Sueb
Diberitakan Kompas.com pada 22 September 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan Taman Benyamin Sueb atau pusat kebudayaan Betawi, di Jalan Jatinegara Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (22/9/2018).
Taman tersebut dibangun di bekas Gedung Kodim 05/05 Jatinegara, Jakarta Timur, yang mengalami pemugaran sejak 2013.
Peresmian taman tersebut dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Di dalam Taman Benyamin Sueb terdapat sebuah museum yang menyimpan benda-benda koleksi peninggalan legenda budayawan Betawi tersebut.
Pihak keluarga Benyamin sebelumnya telah menyetujui agar barang-barang sang tokoh Betawi diletakkan di museum ini, seperti foto-foto, pakaian, poster film, serta benda peninggalan sejarah lainnya.
Putra Benyamin, Biem Triani Sueb mengatakan, pihak keluarga sudah lama menginginkan pembangunan taman tersebut.
"Taman Benyamin Sueb telah diimpikan sejak lama. Tentunya keinginan almarhum tentang adanya taman budaya Betawi," ujar Biem.
Selanjutnya, bangunan yang dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta ini akan menjadi pusat kebudayaan Betawi yang juga bisa dimanfaatkan sebagai pusat kesenian warga.
(*)