Buat Pemula, Ini 7 Tips Saat Olahraga Lari yang Perlu Kita Perhatikan!

By Elizabeth Nada, Kamis, 26 November 2020 | 19:50 WIB
Ilustrasi olahraga lari (healthline.com)

CewekBanget.ID - Rajin olahraga jadi salah satu cara menjaga tubuh kita biar tetap sehat dan bugar.

Nah selama di rumah aja, olahraga lari bisa jadi pilihan olahraga yang terbilang murah meriah untuk dilakukan.

Baca Juga: Terbukti Ampuh, Ini 5 Cara Mengatasi Wajah Bengkak Habis Bangun Tidur!

Tapi girls, buat kita si pemula dalam dunia lari atau yang baru saja aktif berlari lagi, ada beberapa persiapan yang perlu diperhatikan, sebelum melakukan olahraga lari.

Yuk terapkan 7 tips olahraga lari buat kita para pemula berikut ini!

Salah satunya dengan memperhatikan postur tubuh ya, girls.

 

Lakukan pemanasan dan pendinginan

Sebelum mulai berlari, kita sebaiknya lakukan pemanasan yang secara perlahan-lahan.

Pemanasan juga membantu mengurangi stres pada jantung ketika mulai berolahraga.

Baca Juga: Penulisnya Sama, Ending 'Start-Up' Bakal Mirip Sama 'Dream High'?

Sebelum berlari cepat dan konstan, kita bisa memulai dengan jalan cepat.

Nah setelah itu kita bisa menurunkan detak jantung dan tekanan darah secara bertahap atau pendinginan, dengan mengurangi kecepatan sambil berjalan lambat selama 5 menit.

Ilustrasi olahraga

Perhatikan postur tubuh

Penting juga untuk memperhatikan postur tubuh saat berlari.

Posisi tubuh yang kurang tepat bisa menyebabkan nyeri pada beberapa bagian. 

Saat lari, lebih baik condongkan tubuh sedikit ke depan dengan tangan mengepal membentuk sudut. 

Sebaiknya juga tapakkan ujung kaki atau jari kaki dibanding bertumpu pada tumit.

Wajar kok jika awalnya masih terasa kaku, tapi setelah makin terbiasa, tubuh kita akan menyesuaikan secara alami.

Baca Juga: Ngemil Sehat di Rumah Aja Selama Pandemi? Boleh Kok, Asal...

Pilih sepatu dan pakaian yang tepat 

Selain postur tubuh, kita juga perlu memperhatikan sepatu dan outfit yang kita kenakan saat berlari.

Pakai sepatu yang tepat adalah kunci kenyamanan dan pencegahan cidera.

Yup, gunakan sepatu olahraga atau sepatu khusus lari biar lebih nyaman.

Perhatikan juga kondisi sepatu, yaa. Jika sepatu sudah rusak, sebaiknya jangan digunakan lagi. Setidaknya, sepatu lari harus diganti setelah digunakan sekitar 300-400 mil.

Baca Juga: Terbukti Ampuh, Ini 5 Cara Mengatasi Wajah Bengkak Habis Bangun Tidur!

Selain sepatu, jangan lupa juga untuk kenakan pakaian olahraga yang nyaman. 

Misalnya saja, celana olahraga pendek atau panjang, serta kaos yang tidak terlalu besar atau enggak terlalu ketat.

Jangan lupa juga untuk kenakan sport bra ya, girls.

Olahraga

Enggak perlu berlari terlalu cepat

Sebagai pemula, jangan paksakan diri untuk berlari terlalu kencang.

Lebih baik kita berlari perlahan tapi secara konstan. Overtraining yang berlebihan bisa menyebabkan cidera.

Salah satu hal yang penting dari olahraga ini adalah pernapasan.

Jadi, ketika berlari dan kita masih mampu berbicara dengan baik, itu pertanda pernapasan kita juga baik. 

Baca Juga: Penulisnya Sama, Ending 'Start-Up' Bakal Mirip Sama 'Dream High'?

 

Mulai dari jarak dan durasi yang pendek

Sebagai pemula, hindari berlari terlalu jauh atau terlalu lama karena berisiko menyebabkan cidera.

Kita bisa mulai dengan jarak dan durasi pendek, misalnya memutari taman atau komplek rumah, yang kemudian terus ditingkatkan.

Oiya, sebagai pemula kita juga disarankan membuat target lari selama 5-10 menit akan menjadi target durasi yang sesuai untuk dicapai. 

 

Baca Juga: Chungha Bergabung dengan 88rising dan Akan Rilis Single Terbaru!

Perhatikan pula pernafasan

Beberapa pelari pemula bernapas hanya melalui hidung mereka. Padahal seharusnya, kita perlu bernapas melalui hidung dan mulut untuk memastikan kalau kita mendapat cukup oksigen ke otot-otot saat berlari.

Ambil napas dalam-dalam dari perut, untuk membantu mencegah nyeri di bagian sisi tubuh yang merupakan masalah umum pada pelari pemula.

Kombinasikan berlari dan berjalan

Terakhir, kita bisa kombinaskan teknik berlari-berjalan-berlari saat melakukan olahraga ini.

Jadi, ketika daya tahan berkurang di tengah latihan (saat berlari) kita bisa mengkombinasikannya dengan berjalan (jalan cepat) atau mengurangi kecepatan, untuk mengumpulkan tenaga.

Setelah itu lanjutkan dengan berlari lagi, deh.

Gunakan kombinasi ini terus sampai akhirnya kita menemukan ritme yang pas dan konstan buat diri kita.

Baca Juga: Seniman yang Karyanya Diduga Diplagiat SM Ent Tunjukkan Dukungan untuk Debut æspa

(*)