Jadi Syarat Perjalanan, Apa Beda Rapid Test Antigen dengan Tes Lain?

By Salsabila Putri Pertiwi, Kamis, 17 Desember 2020 | 16:05 WIB
Memakai transportasi umum di tengah wabah virus Corona (bbj.hu)

Hasil pemeriksaan rapid test ataupun PCR juga bisa keluar lebih lama dari itu apabila kapasitas laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel sudah penuh.

Akurasi Hasil Tes

Ilustrasi rapid test antigen

Secara umum, rapid test antibodi enggak cukup akurat untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau enggak.

Namun, tes ini dapat memberikan informasi awal tentang tingkat potensi infeksi di suatu komunitas, sebab apabila hasil tes antibodi reaktif, maka perlu dilanjutkan dengan tes swab PCR untuk memastikan seseorang terinfeksi virus corona atau enggak.  

Sementara itu, rapid test antigen memang enggak akan seakurat tes PCR, tetapi para peneliti mengatakan, tes antigen mungkin dapat digunakan untuk menentukan pasien mana yang mengalami infeksi.

Saat ini tes PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus corona SARS-CoV-2, kendati membutuhkan waktu yang lebih lama dan proses yang lebih rumit.

Pemeriksaan sampel pun hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus.

Baca Juga: Peraturan Baru, Masa Berlaku Rapid Test & PCR Bisa Sampai 14 Hari, Lho!

Harga Tes

Dikutip dari Kompas.com tanggal 13 Juli 2020, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menetapkan tarif tertinggi pemeriksaan rapid test antibodi sebesar Rp 150.000,00 berdasarkan surat edaran bertanggal 6 Juli 2020.

Sementara itu, seperti diberitakan Kompas.com pada 10 Oktober 2020, pemerintah melalui Kemenkes meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota mengawasi penerapan harga tertinggi tes PCR.

Batasan harga tertinggi tes PCR yakni sebesar Rp 900.000,00.

Untuk harga rapid test antigen COVID-19 di Indonesia saat ini masih bervariasi, tergantung dari laboratorium yang menyediakan.

Harga rapid test antigen di Indonesia berada di kisaran Rp 349.000,00 hingga Rp 665.000,00. 

(*)