CewekBanget.ID - Rasanya kita semua sudah tahu cara bernapas karena kita melakukannya setiap hari secara otomatis.
Namun, mungkin kita enggak banyak mengenali teknik-teknik pernapasan yang sehat dengan tepat.
Sebagian besar dari kita bernapas terlalu dangkal, terlalu cepat.
Padahal, bernapas dengan lebih panjang, lambat, dan dalam membuat paru-paru menjadi lebih rileks.
Hal ini juga berlaku untuk menjaga kesehatan secara umum dan berlaku untuk mengelola stres.
Pernapasan yang lebih dalam membantu menghilangkan reaksi-reaksi yang melawan ketika kita sedang mengalami stres.
Baca Juga: Intip 4 Cara Tampil Keren Pakai Atasan Putih ala Steffi Zamora!
Bernapas dengan teknik yang tepat juga dapat mengirimkan sinyal ke otak untuk memperlambat denyut jantung dan menurunkan tekanan darah.
Mengenali berbagai macam teknik pernapasan yang tepat sangat penting bagi semua orang, mulai dari atlet hingga penderita asma.
Tetapi bagi kita, cukup mengingat beberapa hal ini saja sudah cukup, kok!
Hirup Udara Perlahan Melalui Hidung, Hembuskan Lewat Mulut
Secara umum, hirup udara perlahan dan dalam melalui hidung.
Menghirup udara yang sehat membutuhkan waktu sekitar lima detik.
Kemudian hembuskan napas perlahan melalui mulut dan kosongkan paru-paru sepenuhnya.
Napas yang baik lebih berfokus pada penghirupan menyeluruh daripada pada inhalasi.
Diafragma Naik
Diafragma adalah lembaran otot di sepanjang bagian atas perut yang membantu menarik oksigen ke paru-paru dan mengeluarkan karbon dioksida.
Bernapas dengan baik akan membuat diafragma naik.
Tapi jika enggak merasakan otot ini bergerak, bernapaslah lagi lebih dalam.
Baca Juga: 5 Jenis Olahraga Ini dapat Bantu Memperkuat Pernapasan Kita!
Bernapas Lebih Dalam
Bernapaslah lebih dalam sebanyak enam atau delapan kali per menit.
Sebagian besar dari kita bernapas lebih dari 20 kali semenit.
Mengubah kebiasaan bernapas jadi lebih dalam merupakan teknik yang baik dicoba.
Bernapas Saat Cemas
Pernapasan yang tepat sangat penting saat kita sedang mengalami rasa cemas yang begitu besar.
Ketika sedang cemas, banyak orang menggunakan pernapasan dada yang membuat kita dengan cepat mengembang dan mengempiskan dada.
Untuk mendapatkan kembali pernapasan yang sehat selama periode kecemasan, berbaringlah di lantai dan letakkan tangan di dada, dengan tangan digunakan sebagai alat ukur.
Selain itu, cobalah untuk mengurangi jumlah gerakan dada, sambil terus bernapas secara normal.
Alih-alih menggunakan dada untuk menghirup dan menghembuskan napas, cobalah bernapas melalui diafragma selama lima menit.
Sebetulnya pernapasan dada masih memiliki tujuan, tetapi hanya di saat gairah emosional atau tantangan fisik yang ekstrem saja dan bukan untuk stres atau kecemasan sehari-hari.
(*)
Baca Juga: Sesak Napas dan Enggak Nyaman Saat Memakai Masker? Ini 4 Cara Mengatasinya!