Mau Cek Kesehatan Mental? Ketahui Bedanya Psikolog dan Psikiater!

By Salsabila Putri Pertiwi, Minggu, 23 Mei 2021 | 15:35 WIB
Ilustrasi remaja depresi (freedesignfile.com)
 

 

Konsultasi ke Pihak yang Tepat

Untuk menentukan apakah kita harus berobat ke psikolog atau psikiater, kita harus melihat dari gejala yang timbul.

Umumnya kalau kita mengalami gejala gangguan kesehatan mental di tingkat sedang menuju ke berat, kita dianjurkan berobat ke psikiater, sebab mulai ada gangguan dalam fungsi kehidupan.

Contoh gejala yang menandakan seseorang harus berobat ke psiater yakni kecemasan tingkat tinggi.

Kecemasan tingkat tinggi bisa menimbulkan gejala panik yang membuat seseorang enggak berani keluar rumah, rasa takut berlebihan, dan enggak berani ketemu orang lain.

Atau bisa juga gangguan-gangguan yang menimbulkan pikiran bunuh diri dan tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Contoh lainnya adalah perilaku aneh yang terlihat enggak seperti biasanya, seperti menolak makan dan mudah marah terhadap hal kecil.

Kondisi itu artinya sudah membutuhkan pengobatan psikotropika untuk meredakan gejala-gejala tersebut sehingga orang itu bisa berfungsi lebih baik lagi.

Baca Juga: Jeda Dulu, Yuk! Ini 5 Tanda Kalau Kita Butuh Waktu untuk Sendiri

Sementara jika kita hanya pengin mengecek kondisi mental kita yang rasanya janggal, kita bisa berkunjung dulu ke psikolog.

Kita juga bisa datang ke psikolog untuk menceritakan apa saja yang mengganggu pikiran dan mental kita, serta menemukan hubungan antara masalah tersebut dengan berbagai gejala kesehatan yang kita alami dengan bantuan tenaga ahli.

Dengan demikian, kita bisa mengindari diagnosa mandiri (self-diagnose) kondisi kesehatan mental yang sebaiknya enggak dilakukan.

 

(*)