CewekBanget.ID - Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran di institusi pendidikan menjadi hal penting yang mendukung profesinya sebagai tenaga pendidik.
Sayangnya, masih banyak guru yang merasa sulit untuk mendapatkan pengembangan professional karena minimnya akses pelatihan serta keterbatasan dana dan lokasi pelatihan.
Belum lagi, pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia termasuk Indonesia dan berdampak terhadap perubahan aktivitas belajar-mengajar.
Situasi yang mendadak berubah membuat para pengajar harus mampu beradaptasi dan membutuhkan berbagai keterampilan baru untuk dapat tetap bertahan.
Nah, atas alasan itulah Putera Sampoerna Foundation (PSF) mengembangkan pelantar pengembangan karir guru dengan nama Guru Binar. Seperti apa, ya?
Baca Juga: Rebecca Klopper Pernah Gagal Casting Iklan Karena Terlalu Jujur!
Guru Binar
Guru Binar bertujuan untuk memberikan akses pelatihan dan meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan yang terstruktur, terukur, sesuai dengan kebutuhan, yang waktu dan tempat pengerjaannya dapat disesuaikan dengan para pengguna (belajar swapacu).
Pelantar ini memberikan akses terhadap beragam pelatihan yang kontekstual dan aplikatif serta bersertifikat hingga 128 jam pelajaran atau setara dengan 4 angka kredit.
Enggak hanya itu, Guru Binar juga dilengkapi dengan fitur untuk berdiskusi dengan fasilitator agar setiap penggunanya dapat dengan mudah berkonsultasi dengan fasilitator pengampu kelas pelatihan yang diambil.
Baca Juga: Wajib Tahu, Begini Tata Cara Chat yang Baik dan Sopan ke Guru atau Dosen. Penting!
Setiap pengguna yang telah menyelesaikan kelas juga akan mendapatkan portofolio hasil pelatihan yang telah dievaluasi oleh fasilitator Guru Binar.
Selain pelatihan, bentuk pengembangan karir lainnya yang dapat diakses oleh para pendidik adalah Program Menulis Bersama, Program Penelitan Bersama, dan Program Bootcamp yang merupakan sebuah program persiapan pengembangan konten dan pengembangan diri sebagai fasilitator atau trainer.
Pelatihan Kepada 20.000 Pengguna
Dulunya bernama LenteraEdu (Learn, Teach, Accelerate on Education), pelantar ini berganti nama menjadi Guru Binar dan resmi diluncurkan pada Oktober 2020.
Pelantar ini juga telah memberikan pelatihan kepada kurang-lebih 20.000 pengguna di tahun pertamanya, lho!
Nama Guru Binar sendiri dimaksudkan agar dapat mencerminkan guru yang antusias, kreatif, adaptif, dan menjadi pembelajar yang senantiasa berkontribusi dalam sebuah komunitas profesional yang saling mendukung.
Baca Juga: Kuota Belajar Dihentikan Mei 2021, Sambut Gelombang Vaksin Guru dan Pengajar
Solusi Media Belajar Adaptif dan Kreatif
Guru Binar diharapkan dapat menjadi solusi terhadap keterbatasan akses pelatihan, sekaligus jadi media belajar yang adaptif dan kreatif andalan guru di Indonesia.
"Melalui Guru Binar, kami tidak hanya berupaya untuk memberikan akses pengembangan diri berkualitas seluas-luasnya kepada para pendidik, namun juga kami membangun komunitas pembelajar yang saling belajar, berbagi, dan mendukung,” ujar Juliana, Head of Program and Development Putera Sampoerna Foundation.
Sementara itu, salah satu pengguna Guru Binar, Lia Waliah, S.Pd.I., mengaku pelatihan di Guru Binar telah sangat membantunya dalam menggali potensi dan mengembangkan kemampuan sebagai guru.
Kita bisa nih, coba mengakses pelantar Guru Binar di sini dan merasakan pelatihan yang seru sekaligus menambah kemampuan untuk menjadi pengajar yang lebih adaptif terhadap berbagai situasi!
(*)