Sejarah Pekan Raya Jakarta
Dilansir dari http://sudinpusarjakut.jakarta.go.id/, Pekan Raya Jakarta juga dikenal dengan nama Jakarta Fair atau Djakarta Fair, yang menggunakan ejaan lama.
Djakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta pertama kali digelar di Kawasan Monas sepanjang tanggal 5 - 20 Juni 1968.
Acara tersebut dibuka secara simbolis oleh Presiden Soeharto dengan melepas merpati pos.
Ide terkait pelaksanaan acara ini muncul dari Syamsudin Mangan atau Haji Mangan, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pada saat itu.
Ia mengusulkan sebuah ajang pameran besar untuk meningkatkan pemasaran produksi dalam negeri, yang saat itu masih dalam masa pemulihan pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/1965).
Usulan tersebut disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tahun 1967 dan disambut baik karena Pemerintah DKI Jakarta juga pengin membuat pameran besar yang terpusat dan berlangsung dalam waktu lama.
Pemerintah juga pengin menyatukan pasar-pasar malam yang saat itu sering digelar di berbagai daerah di Jakarta, termasuk Pasar Malam Gambir yang selalu ramai pada masanya.
Akhirnya ide tersebut direalisasikan oleh Pemerintah DKI Jakarta dan mereka membuat susunan panitia sementara yang dipercayakan kepada Haji Mangan dan Kadin.
Pernah Didatangi Richard Nixon
Bukan hanya itu, Pemerintah DKI Jakarta juga mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 1968 mengenai pelaksanaan Pekan Raya Jakarta sebagai agenda tahunan dan diselenggarakan menjelang hari ulang tahun Jakarta tanggal 22 Juni.
Dibentuk pula Yayasan Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta sebagai badan pengelola acara tersebut sekaligus penyelenggara Arena Promosi dan Hiburan Jakarta (APHJ) yang dijadwalkan berlangsung setiap tahun.