Pandemi, Isu Lingkungan, dan The Welcome Generation
"Sebelum datang untuk berbicara pada hari ini, kami bertanya kepada para generasi muda di usia remaja dan 20-an untuk tentang 2 tahun terakhir mereka (hidup di tengah pandemi), serta tentang dunia tempat mereka menjalani hidup saat ini," kata leader BTS, RM, saat membuka pidato mereka di hadapan para pemimpin dunia.
Kisah tersebut lalu dilanjutkan oleh anggota lain, Jin, sambil menampilkan potongan gambar yang mewakili jawaban para generasi muda atas pertanyaan mereka.
"Ada kalanya selama 2 tahun terakhir ketika saya juga merasa kebingungan dan kesulitan," kata Jin, "Namun tetap di sini, kami memiliki orang-orang yang berteriak, 'Ayo hidup, mari lakukan yang terbaik dari momen ini!'"
Sementara itu, Jungkook menyampaikan kesedihannya saat mendengar bahwa perayaan penerimaan siswa baru hingga kelulusan harus dibatalkan gara-gara pandemi.
"Itu adalah momen-momen dalam hidup yang kita ingin rayakan, dan melewatkannya pasti menjengkelkan," ujar Jungkook.
Bukan hanya itu, anggota termuda BTS tersebut juga mengungkapkan kekecewaan karena mereka juga harus membatalkan jadwal konser yang telah direncanakan sejak lama akibat COVID-19.
Setelah itu, Suga menambahkan, ada waktunya bagi kita untuk mengenang hal-hal yang direnggut COVID-19 dari kita dan betapa berharganya momen-momen yang sebelum ini kita miliki.
Baca Juga: Meski Tertutup Masker, Visual Jungkook BTS Curi Perhatian Saat Mengunjungi Blue House
Menurut Jimin, saat menjawab pertanyaan dari BTS, banyak orang menunjukkan bahwa mereka berbagi momen dengan alam dan bagaimana mereka menemukan waktu, pengalaman, dan kepedulian terhadap lingkungan selama 2 tahun ini.
J-Hope memberikan tambahan, "Semua orang setuju bahwa perubahan iklim adalah masalah penting, tapi berbicara tentang apa yang mungkin menjadi solusi terbaik--itu tidak mudah. Itu adalah topik yang sulit dibuat kesimpulannya."
Sepakat dengan J-Hope, RM pun berkata bahwa dirinya jadi menyadari kalau ada banyak generasi muda yang tertarik dalam isu lingkungan dan memilih hal itu sebagai bidang studi mereka.
"Masa depan adalah wilayah yang belum terselidiki, dan di sanalah kita, lebih dari orang lain, akan menghabiskan waktu kita," ujar RM,"Begitu pula para pemuda ini yang sedang mencari jawaban atas pertanyaan bagaimana kita harus menjalani hidup di masa depan tersebut."
V lalu berharap agar kita enggak melihat masa depan sebagai sesuatu yang kelam, karena kita memiliki orang-orang yang peduli terhadap dunia dan enggak berbicara seakan-akan segalanya akan segera berakhir.