Tentunya, dia juga tidak bisa memberikan arahan yang banyak untuk kita," ujar Valerie Streif, Senior Adviser di Mentat.
Contohnya, atasan mungkin sering memberikan komentar kecil atau arahan yang terkesan kasar atau membuat tim jadi frustasi.
Nah, jangan membuat masalah ini jadi kita sangat pikirkan atau berasumsi kalau ada sesuatu yang salah dengan personal kita dan atasan.
Baca Juga: Overwork Bisa Bikin Toxic! Ini Tanda Kalau Kita Kebanyakan Kerja
2. Mencari kesempurnaan di setiap hal
Ketika mengerjakan sesuatu, kita pengin pekerjaan yang baik.
Tetapi, perlu diingat ada kalanya perlu untuk merasa cukup dalam mengerjakan.
Misalnya, pengin berkirim e-email dengan atasan. Tapi, kita terbiasa over-editing.
Padahal, edit saja dengan cukup, tak perlu berulang-ulang edit hingga sempurna.
"Daripada obsesi dengan elemen kecil berkali-kali.
Lebih baik kita percaya dengan insting. Apakah proyek ini dirasa sudah siap, apakah ini sudah mewakilkan hal terbaik dari kita, atau apakah ini sudah masuk ke dalam kebutuhan?
Cobalah jawan pertanyaan ini dengan sangat jujur. Lebih menggali apa yang k rita asa, daripada pikiran dalam kepala," jelas Laura MacLeod, kreator The Inside Out Project.