Menurut Rio, enggak perlu muluk-muluk kita harus pakai modal besar menciptakan maha karya kreatif untuk branding.
Cukup sesuatu sederhana yang mudah diingat, dan relate dengan audiens kita.
Pikirkirkan hal menarik di sekeliling kita, dan coba ubah perspektif dari berbagai sudut pandang, supaya kita enggak stuck di satu pemikiran aja.
Memanfaatkan channel atau media
Selain itu channel yang digunakan juga harus tepat.
Lebih baik banyak riset dan belajar gimana pola media sosial bekerja dengan para penggunannya, sebelum bikin konten.
"Channel yang digunakan juga harus tepat. Ada orang yang channel-nya lebih cocok di TikTok, atau YouTube, itu juga harus disesuaikan materinya.
TikTok materinya cenderung sederhana, simple, dan mudah dipahami.
Instagram banyak konten dibuat keren-kerenan, YouTube lebih keren lagi teknisnya, kerena untuk menjangkau audiens-nya.
Disesuaikan supaya enggak salah untuk konten yang nanti disebar," kata Rio.