Si Tukang Bohong Tanpa Alasan, Kenali Apa Itu Pathological Liar!

By Salsabila Putri Pertiwi, Sabtu, 26 Februari 2022 | 15:20 WIB
Cara mudah ketahui pasnagan berbohong (katarzynaBialasiewicz/istockphoto)

CewekBanget.ID - Kebohongan adalah suatu hal yang enggak bisa dihindari dalam interaksi sosial.

Pada dasarnya, hampir selalu ada motif yang membuat kita berbohong kepada orang lain maupun diri sendiri.

Berbohong sendiri bukan merupakan bentuk gangguan mental menurut ahli, karena semua orang pernah melakukannya.

Tapi lain halnya dengan pathological liar alias pembohong patologis nih, girls.

Apa yang dimaksud dengan kebohongan patologis dan kenapa hal ini konon termasuk ke dalam kategori gangguan mental?

Pembohong Patologis

Istilah pembohong patologis atau pathological liar digunakan untuk menyebut orang yang kerap berbohong secara kompulsif tanpa maksud yang jelas, seperti dilansir dari Medical News Today.

Ini berbeda dengan orang yang berbohong dengan maksud dan tujuan tertentu, misalnya  membuat diri terlihat hebat, memanipulasi orang lain, menyembunyikan informasi rahasia, dan sebagainya.

Pada dasarnya, wajar ketika seseorang berbohong selama dilandasi oleh maksud tertentu, karena hal ini merupakan fitur yang umum dalam interaksi sosial.

Baca Juga: Wirda Mansur Kuliah di 3 Univ Ternama, Netizen Temukan Fakta Ini!

Berbohong juga bisa memberikan manfaat yang baik, misalnya menghindarkan kita dari rasa malu atau melindungi informasi dan sosok yang terancam bahaya apabila kita memilih untuk jujur.

Yang jelas, berbohong sebetulnya bukan kondisi gangguan mental.

Tapi ini berbeda dengan kondisi kebohongan patologis alias pathological lying ya, girls.

Kebohongan patologis atau juga disebut mitomania termasuk ke dalam gangguan kepribadian karena pembohong patologis melakukan aksinya bahkan tanpa motif, alasan, dan keuntungan yang jelas bagi dirinya sendiri.

Berbohong Enggak Jelas

Yang membuat seseorang dapat dicap sebagai pembohong patologis adalah motifnya.

Masalahnya, enggak ada yang tahu apakah si pembohong ini menyadari perbuatannya atau mampu berpikir rasional tentang kebohongannya sendiri.

Kita dapat membedakannya dari tukang bohong yang membuat kebohongan dan mampu mengukur sampai sejauh mana ia bisa berbohong, atau ia memikirkan segala cara agar kebohongannya dipercaya oleh orang lain dan aksinya enggak mudah terbongkar.

Sementara itu, pembohong patologis berbohong tanpa alasan yang jelas dan bahkan enggak berusaha untuk membuat kebohongannya tampak seakan nyata.

Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu, Ini 5 Tanda Orang Sedang Berbohong pada Kita!

Selain itu, pembohong patologis enggak memikirkan konsekuensi dari perbuatannya atau dampak terhadap dirinya sendiri karena telah mengatakan kebohongan.

Biasanya mereka justru enggak merencanakan kebohongan tersebut dan enggak dapat mengontrol dorongan untuk berbohong karena pada akhirnya hal itu terjadi secara alami.

Berbohong Berlebihan

Salah satu tanda seseorang merupakan pembohong patologis adalah ketika mereka terlalu banyak berbohong.

Misalnya, dimulai dari kebohongan tentang alasan mereka terlambat masuk kelas, mereka terus menambah kebohongan untuk menutupi hal yang telah mereka katakan sebelumnya, bahkan hingga mencapai tahap kebohongan yang berlebihan dan enggak masuk akal.

Kalau ada seseorang yang terus-menerus berbohong tentang rekam jejak akademisnya, misalnya ia mengaku sebagai mahasiswa berprestasi yang menempuh kuliah di lebih dari 1 universitas ternama, padahal orang-orang tahu hal itu enggak benar, mungkin saja ia adalah pembohong patologis.

Atau contoh yang cukup serius lainnya adalah ketika seseorang berbohong bahwa salah satu anggota keluarganya, yang sebetulnya masih hidup, telah meninggal dunia dan ia terus mengarang cerita untuk mendukung kebohongan itu dalam waktu yang lama.

Padahal ia enggak berada dalam situasi genting atau mendesak yang membuatnya harus berbohong seperti itu.

Kebohongan patologis bisa terjadi selama bertahun-tahun kalau enggak segera ditangani oleh ahli kejiwaan.

Kalau kita menemukan orang yang mungkin melakukan kebohongan patologis, cobalah untuk mengajaknya ke terapis atau ahli kejiwaan yang dapat menangani masalah tersebut dengan tepat.

Ini mungkin sulit karena mereka bisa saja malah berbohong kepada orang yang berusaha menangani kondisi tersebut, tapi enggak ada salahnya untuk dicoba.

Kalau terus dibiarkan, kebohongan patologis bukan cuma berbahaya bagi orang lain, tetapi juga bagi sang pembohong sendiri karena mereka enggak dapat mengontrol kebohongan yang mereka lontarkan.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Dikenal Sebagai Tipe Zodiak Paling Jujur. Salut Banget!

(*)