Kita enggak perlu meminta temanmu untuk berhenti berbagi sepenuhnya, tapi cukup pastikan obrolan berjalan nyaman atau tidak.
Ketika obrolan tentang masalah pribadinya dirasa nyaman, kita bisa mendengarnya atau bahkan membantunya.
Namun, ketika obrolan mengarah ke gosip atau menjelekkan orang lain, kita bisa bilang bahwa kita enggak nyaman mendengarnya.
Kasih tau dia apa aja yang nyaman buat didiskusikan
Setelah kita tahu apa yang nyaman untuk dibicarakan, komunikasikan batasan tersebut secara jujur dan terbuka.
Bicarakan bahwa kita akan mendukung dan membantunya, tapi sampai batas tertentu mungkin tidak bisa mengatasinya.
Pastikan saat berbagi tidak berlebihan dan saling nyaman antara kedua belah pihak untuk menghindari oversharing.
Baca Juga: Tips Mengatasi Vagina Berbau Enggak Sedap. Selalu Jaga Kebersihan!
Kasih tau dia kalau privasi orang lain udah terlibat
Temanmu mungkin bercerita masalah pribadinya, baik konflik atau privasi orang tua, pasangan, atau rekan kerja.
Kita dapat mendengarkan curhatannya karena mungkin dia merasa kesulitan atau berjuang di lingkungan toksik.
Namun, ketika temanmu mengarah ke privasi orang lain yang tidak perlu kita tahu, kita bisa memintanya untuk berhenti.
Contoh privasi orang lain seperti warisan, aset berharga, masalah kepuasan seksual, utang-piutang, nafkah, dan lain-lain.
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul: "Hindari Oversharing, Ini 3 Etika saat Teman Curhat Masalah Pribadi"
Baca Juga: 5 Tips Perawatan Rambut Berwarna Agar Enggak Cepat Pudar! Sudah Coba?
(*)