CewekBanget.ID - Pernah enggak sih, girls? Ngerasa udah capek dan ngantuk banget, eh tapi malah enggak bisa tidur!
Biasanya ini terjadi kalau kita lagi banyak pikiran, nih!
Enggak cuma itu, ternyata sulit tidur meski badan udah terasa capek dan ngantuk banget bisa disebabkan sama beberapa hal di bawah ini, lho!
Apa saja? Langsung aja kepoin yuk, girls!
Baca Juga: 3 Keuntungan Ini Kita Rasakan kalau Menggunakan Kaos Kaki saat Tidur!
1. Depresi
Menurut sebuah ulasan yang diterbitkan pada tahun 2019, hingga 90 persen orang yang didiagnosis dengan depresi mengeluh tentang kualitas tidur mereka.
Insomnia, narkolepsi, gangguan pernapasan saat tidur, dan sindrom kaki gelisah semuanya dilaporkan.
Hubungan antara masalah tidur dan depresi memang cukup rumit.
Peradangan, perubahan bahan kimia otak, faktor genetik, dan masih banyak lagi, ini semua dapat memengaruhi hubungan depresi dan tidur.
2. Anxiety
Anxiety alias kecemasan enggak bisa dipungkiri bisa bikin kita enggak kondusif untuk tertidur dengan tenang.
Enggak heran gangguan tidur adalah gejala diagnostik untuk beberapa gangguan kecemasan.
Menurut sebuah penelitian orang lebih tua yang mengalami insomnia sekitar 24 hingga 36 persen juga memiliki gangguan kecemasan.
Kecemasan juga menyebabkan peningkatan gairah dan kewaspadaan, yang dapat menunda tidur kita.
3. Screen time
Cahaya biru yang dipancarkan dari ponsel, tablet, laptop, dan layar TV menekan produksi melatonin malam hari dan mengurangi rasa kantuk kita, lho!
Ahli merekomendasikan untuk berhenti menggunakan perangkat apa pun 2 jam sebelum tidur.
Kita juga dapat mempertimbangkan untuk memakai kacamata pemblokiran cahaya biru di malam hari.
Baca Juga: Begini Kebiasaan Tiap Zodiak Sebelum Tidur. Kalau Kamu Gimana?
4. Kafein
Rata-rata, kafein memiliki waktu paruh 5 jam.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 200 mg kafein (sekitar 16 ons kopi yang diseduh) 16 jam sebelum tidur bisa memengaruhi tidur kita.
Sebuah studi 2013 melaporkan bahwa menenggak 400 mg kafein 6 jam atau kurang sebelum tidur memiliki efek signifikan pada gangguan tidur.
Sebaiknya kurangi konsumsi kafein 4-6 jam sebelum tidur, ya!
5. Pola makan
Dalam sebuah studi tahun 2019, para peneliti melihat kantuk dan diet di siang hari yang berlebihan.
Mereka menemukan bahwa mengganti 5 persen asupan kalori harian dari protein dengan jumlah lemak jenuh atau karbohidrat yang sama meningkatkan risiko kantuk di siang hari.
Di sisi lain, mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh, protein, atau karbohidrat mengurangi risiko kantuk berlebihan di siang hari.
Mereka menyimpulkan bahwa perubahan pola makan dapat membantu orang dengan gangguan tidur.
Sebuah tinjauan tahun 2016 menemukan bahwa diet tinggi lemak dikaitkan dengan kurang tidur REM, lebih banyak tidur nyenyak, dan peningkatan gairah dari tidur.
Asupan karbohidrat tinggi dikaitkan dengan lebih banyak tidur REM, kurang tidur nyenyak, dan tertidur lebih cepat.
(*)
Baca Juga: Normalkah Tidur Setelah Olahraga? Bermanfaat atau Justru Enggak Sehat?