Sudah Masuk Indonesia, Kenali Perbedaan Cacar Monyet dari Cacar Lain!

By Salsabila Putri Pertiwi, Senin, 22 Agustus 2022 | 14:50 WIB
ilustrasi cacar monyet (health.grid.id)

CewekBanget.ID - Wabah cacar monyet akibat virus monkeypox belum lama ini terkonfirmasi masuk ke Indonesia.

Melansir dari Kompas.com, Senin (22/8/2022), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet di Indonesia pada Sabtu (20/8/2022) lalu, dengan pasien seorang laki-laki berusia 27 tahun dari DKI Jakarta.

Sesuai namanya, secara umum gejala cacar monyet agak mirip dengan jenis cacar lain yang sudah diketahui, seperti cacar 'biasa' dan cacar air.

Tapi ada perbedaan cacar monyet dibanding jenis cacar lain yang harus dipahami agar kita dapat segera mengenali gejalanya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Virus

Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox dari familia orthopoxvirus.

Jadi, virus penyebab cacar monyet masih berada dalam familia yang sama dengan cacar 'biasa'.

Bedanya, cacar 'biasa' atau smallpox disebabkan oleh virus variola.

Cacar monyet dan cacar 'biasa' berbeda dari cacar air atau chickenpox yang diakibatkan oleh virus varicella-zoster.

Baca Juga: Tanggapan IDI Tentang Penyakit Cacar Monyet yang Sudah Ada di Jakarta

Demam dan Ruam

Pada cacar monyet, gejala demam akan terasa kira-kira 1-5 hari sebelum muncul ruam kemerahan.

Ini berbeda dengan cacar air yang gejala demamnya muncul lebih cepat, yaitu 1-2 hari sebelum ruam, dan lebih sebentar ketimbang cacar 'biasa' pada 2-4 hari sebelum ruam muncul.

Sementara itu, pada cacar monyet, ruam kemerahan yang terasa gatal dan nyeri akan muncul dimulai dari area wajah sebelum menyebar ke area tubuh lain, termasuk telapak tangan dan kaki.

Ruam-ruam akibat cacar monyet juga menyebabkan munculnya keropeng yang nantinya bakal rontok pada kulit.

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pada cacar air, enggak ditemukan adanya pembengkakan kelenjar getah bening.

Hal tersebut juga enggak ada pada cacar 'biasa'.

 Baca Juga: Ketatkan Prokes, Kasus Cacar Monyet di Indonesia Pertama Ada di Jakarta

Berbeda dengan cacar monyet, yang menimbulkan gejala pembengkakan kelenjar getah bening.

Makanya, penyakit yang satu ini cukup perlu untuk diwaspadai karena wabahnya yang sedang merebak akhir-akhir ini.

Durasi Penularan, Gejala, dan Penyakit

Usai tertular virus monkeypox, ada durasi sekitar 5-21 hari sebelum gejala mulai muncul.

Sedangkan pada cacar air, durasi penularan menuju munculnya gejala membutuhkan waktu 10-21 hari.

Pada cacar 'biasa', gejala muncul 7-19 hari setelah penularan.

Penyakit cacar monyet sendiri bertahan pada penderitanya selama kira-kira 2-4 minggu, lebih lama dari cacar air yang biasanya hanya berlangsung selama 4-7 hari dan lebih sebentar ketimbang cacar 'biasa' yang bisa berlangsung hingga 5 minggu.

Tingkat Kematian

Ini yang harus kita ingat sebagai isyarat untuk lebih waspada, girls.

Tergantung pada strain penularannya, kasus kematian akibat cacar monyet berada pada persentase 1-10%.

Ini mungkin masih belum begitu mengkhawatirkan seperti cacar 'biasa' yang angka kematiannya bisa mencapai 30% tergantung tipenya.

Tapi cacar monyet masih lebih mengancam ketimbang cacar air, yang kasus kematiannya jarang ditemukan.

Dengan mengetahui fakta seputar gejala dan perbedaan cacar monyet dibanding jenis cacar lainnya, semoga kita bisa lebih waspada, ya!

Baca Juga: Suspek Cacar Monyet Ditemukan di Jawa Tengah, Masyarakat Diminta Waspada

(*)