CewekBanget.ID - Kesepian bisa terjadi pada siapa saja, dan kadang melanda kita bahkan saat kita berada di tengah keramaian.
Kesepian sering dianggap sebagai sesuatu yang negatif.
Biasanya kesepian dikaitkan dengan isolasi, sendirian, dan sebagainya.
Padahal kesepian, kalau enggak berlanjut terlalu lama, enggak selalu berarti buruk.
Berikut ini sejumlah fakta terkait kesepian yang bisa lebih kita pahami.
Supaya enggak salah paham lagi ya, girls.
Beda Dengan Isolasi
Mungkin kita pernah mendengar orang-orang mengasosiasikan isolasi dengan kesepian.
Padahal keduanya adalah hal berbeda.
Isolasi sosial adalah situasi atau keadaan obyektif ketika seseorang sedang sendiri, tanpa ada orang lain di sekitarnya.
Sebaliknya, kesepian adalah sebuah perasaan dan pengalaman subyektif yang membuat seseorang seakan enggak terhubung dengan lingkungan di sekitarnya; jadi kita bisa saja berada di tengah banyak orang, namun tetap merasa kesepian.
Baca Juga: Kumpulan Film Hollywood yang Kisahkan Orang-orang Hidup Kesepian
Kesepian bisa muncul karena merasa enggak dilihat, enggak dipahami, atau enggak diakui, dan bisa muncul dari menghabiskan waktu dengan orang-orang yang enggak berbagi nilai atau minat dengan kita.
Fyi, kesepian juga bisa datang dari kondisi terlalu banyak interaksi dangkal dan enggak menjalin hubungan lebih dalam dengan orang lain.
Makanya, yang terpenting bukanlah jumlah ikatan sosial yang kita miliki, melainkan seberapa berkualitasnya ikatan sosial tersebut.
Bisa Melanda Siapa Saja
Kesepian bukan cuma masalah yang dihadapi orang dewasa ya, girls.
Malah kenyataannya, perasaan ini lebih sering dialami oleh orang-orang di kalangan muda.
Upaya untuk mengatasi kesepian di kalangan orang tua memang perlu diapresiasi, namun kesejahteraan terhadap remaja dan dewasa muda juga perlu perhatian lebih.
Jadi jangan menyepelekan perasaan kesepian yang terjadi pada kita atau orang lain, ya.
Kesepian dalam jangka panjang memang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik dan mental, tapi sebetulnya ini enggak berarti kesepian selalu buruk bagi kita.
Kesepian merupakan cara otak memberi tahu kita bahwa kita enggak mendapatkan sesuatu yang kita butuhkan.
Baca Juga: Post Concert Depression Bikin Merasa Kesepian Setelah Nonton Konser
Kita bisa menganggap kesepian sebagai ajakan untuk memeriksa diri kita sendiri, merenungkan kebutuhan kesehatan sosial kita, lalu mengambil tindakan untuk memprioritaskan relasi kita dengan orang lain.
Kesepian juga bisa menjadi sumber kreativitas dan memicu seseorang untuk mengungkapkan pengalamannya.
Teknologi Penyebab Kesepian?
Hal yang satu ini sebetulnya cukup rumit untuk dibuktikan.
Kebiasaan penggunaan teknologi yang enggak sehat, misalnya kecanduan mengakses media sosial, ternyata memang dapat membuat seseorang merasa kesepian dan sengsara.
Meski begitu, teknologi juga bisa menjadi alat penghubung yang kuat, bahkan bertemu dengan orang-orang baru.
Hal ini terutama dirasakan oleh orang-orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang yang mungkin terisolasi karena kondisi disabilitas atau berada di tempat terpencil.
Teknologi menjadi alat penting untuk menjaga relasi mereka dengan orang lain dan mendapatkan dukungana sosial.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan ponsel pintar justru dapat mengurangi rasa kesepian jika pengguna ponsel tersebut memanfaatkannya untuk berbagi dengan orang lain, namun penggunaan sebaliknya dapat memicu terjadinya stres.
Jadi kesepian adalah pengalaman yang muncul dengan cara yang berbeda-beda pada setiap individu.
Dengan memahaminya, kita bisa lebih memperhatikan diri sendiri dan enggak berlarut-larut dalam perasaan yang bisa melanda kita kapan saja ini.
Baca Juga: Trik Jitu Mengatasi Kesendirian dan Perasaan Kesepian, Cobain Yuk!
(*)