Enggak Sama! Ketahui Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah

By Siti Fatimah Al Mukarramah, Sabtu, 3 Desember 2022 | 14:25 WIB
Ilustrasi sakit dari drama School 2015: Who Are You (dramabeans.com)

CewekBanget.ID - Masih banyak yang keliru dan mengira kalau darah rendah dan kurang darah adalah dua hal yang sama.

Padahal jelas-jelas keduanya berbeda, girls!

Siapa yang masih bingung membedakan kondisi kurang darah dan darah rendah?

Nah, biar enggak salah menyebutkan kondisi yang dialami, mending cari tahu perbedaan kurang darah dan darah rendah di bawah ini, ya!

Baca Juga: Hati-hati, Ini 4 Tanda Tubuh Kita Kekurangan Darah. Jangan Dibiarkan!

1. Penyebab kurang darah dan darah rendah

Kurang darah (anemia) umumnya disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah dan kondisi tertentu yang menyebabkan sel darah merah rusak ataupun bermasalah produksinya.

Beberapa penyebab yang dapat berisiko menurunkan produksi sel darah merah, antara lain:

- Kurangnya produksi sel darah merah karena kerusakan sumsum tulang

- Kekurangan zat gizi tertentu, seperti zat besi, vitamin B12, atau folat

- Hipotiroidisme

Kekurangan zat besi adalah satu penyebab anemia alias kurang darah yang sangat umum.

Selain itu, beberapa hal lain yang dapat menyebabkan anemia, antara lain perdarahan, haid, penyakit kronis (seperti kanker dan penyakit ginjal), kelainan genetik, dan prosedur pembedahan.

Sementara itu, melansir Mayo Clinic melalui Grid Health, penyebab tekanan darah rendah (hipotensi) bisa bervariasi, dari dehidrasi sampai kondisi kesehatan tertentu.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah, yaitu dehidrasi, kehamilan, gangguan jantung, gangguan endokrin, infeksi berat (septikemia), reaksi alergi parah (anafilaksis) dan konsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

Kehilangan darah dalam jumlah banyak bisa menyebabkan anemia, yang berujung pada menurunnya tekanan darah secara drastis.

Meski anemia berat bisa menyebabkan tekanan darah turun, tekanan darah yang rendah bukanlah penyebab anemia.

2. Perbedaan gejala darah rendah dan kurang darah

Tekanan darah rendah dan kurang darah sama-sama menyebabkan kepala pusing kliyengan dan kelelahan.

Namun, tekanan darah rendah lebih mungkin menyebabkan sakit kepala ketimbang anemia.

Ciri kurang darah yang khas biasanya cenderung ke pusing dengan sensasi berputar, meski enggak menutup kemungkinan sakit kepala mungkin aja terjadi.

Selain dua gejala di atas, berikut ini perbedaan gejala darah rendah dan kurang darah:

Perbedaan gejala kurang darah dan darah rendah

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Mimisan yang Benar, Bukan Disumpal Pakai Tisu!

3. Pengobatan tekanan darah rendah dan kurang darah

Mengingat penyebabnya berbeda, cara mengatasi darah rendah dan pengobatan anemia pun punya perbedaan.

Anemia disebabkan oleh kurangnya sel darah merah. Untuk mengatasi kurang darah, kita harus tahu dulu apa yang menyebabkan anemia.

Misalnya, jika anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, vitamin B12, dan folat, cara mengatasi kurang darah yang umumnya dianjurkan dokter adalah memberikan suplemen dan perubahan pola makan yang tepat.

Makan makanan penambah darah, seperti hati ayam, bayam, dan jeruk bisa jadi salah satu caranya.

Apabila produksi sel darah merah kurang karena adanya kerusakan sumsum tulang, dokter mungkin menyarankan operasi tertentu.

Transfusi darah juga bisa diberikan pada pasien yang mengalami anemia berat.

Sementara itu, darah rendah yang terhitung ringan biasanya enggak membutuhkan pengobatan.

Sama halnya anemia, darah rendah juga perlu ditangani sesuai penyebabnya.

Beberapa cara mengatasi darah rendah yang umumnya dilakukan, antara lain:

- Konsumsi lebih banyak garam karena natrium dapat meningkatkan tekanan darah

Baca Juga: Waduh! Stroke di Usia Muda Paling Rentan Menyerang Golongan Darah Ini!

- Minum lebih banyak air

- Kenakan stoking kompresi

- Pemberian obat-obatan darah rendah

4. Perbedaan cara mengetahui darah rendah dan kurang darah

Beberapa tes darah untuk pemeriksaan anemia adalah tes darah lengkap dan pemeriksaan bentuk sel darah merah.

Sementara itu, untuk mengetahui apakah kita mengalami tekanan darah rendah, kita hanya membutuhkan tensimeter untuk mengukur tekanan darah. Cara ini cenderung lebih praktis.

Beberapa pemeriksaan penunjang lain untuk mengetahui tekanan darah rendah (hipotensi), antara lain:

- Tes darah: untuk memeriksa beberapa penyebab darah rendah, seperti hipoglikemia, hiperglikemia, atau anemia. 

- EKG: untuk mengukur aktivitas kelistrikan di jantung serta mengetahui seberapa cepat atau lambat jantung berdetak.

- Tilt table test (tes meja miring): tes ini bertujuan untuk melihat reaksi tubuh terhadap perubahan posisi. Sebab, perubahan posisi bisa memengaruhi tekanan darah. Detak jantung dan tekanan darah akan dipantau selama tes.

(*)

Baca Juga: Hati-hati, 4 Hal Ini Bisa Menyebabkan Gangguan Sistem Peredaran Darah