CewekBanget.ID - Sempat beredar kabar jika mi instan merk Indomie rasa Ayam Spesial ditarik leredarannya di Taiwan.
Produk asal Indonesia itu dinilai memiliki senyawa pemicu kanker yaitu etilen oksida.
Tapi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan Indomi Ayam Spesial masih boleh diperjualbelikan di Indonesia.
BPOM bagikan penjelasan kenapa produk tersebut masih aman dan boleh dikonsumsi masyarakat.
Batas Maksimal Residu di Indomi Rasa Ayam Spesial
Ramai soal zat berbahaya di dalam Indomie yang memicu kanker, terjadi di negara Taiwan.
Porduk Indomie memang sudah tersebar luas ke seluruh dunia, enggak heran info ini menjadi penting diketahui.
Pada dasarnya Taiwan sudah menandai produk ini sejak Juli 2022 lalu.
Pemerintah Taiwan menarik Indomie karena dianggap punya tingkat kandungan residu pestisidanya melampaui batss.
Residu itu terdapat pada bumbu mi instan.
Tahun ini Taiwan menandai blacklist Indomie karena ditemukan zat karsinogenik pemicu kanker.
Baca Juga: Rabbit Habit x Indomie Luncurkan Face Palette dan Sheet Mask yang Gemes Abis!
Berita itu diumumkan Taiwan pada 24 April lalu.
Namun kabar baiknya, di Indonesia Indomie Ayam Spesial masih bisa beredar.
Hal ini karena perbedaan Batas Maksimal Residu (BMR) yang ditetapkan Indonesia dan Taiwan.
Maksimal residu makanan di Indonesia
Melansir dari Kompas.com, kadar etilen Oksida yang ditemukan produk Indomie Taiwan sebesar 0,187 mg/kg.
Angka tersebut setara dengan 0,34 ppm.
Jumlahnya jauh di batas normal ketentuan dari Indonesia.
Di Indonesia BMR etilen oksida batasnya 85 ppm.
Sehingga alasan penarikan produk di Taiwan karena perbedaan standar yang ditetapkan.
Di Taiwan Indomie Ayam Spesial dianggap sudah melampaui batas BMR yang ditentukan.
"Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar," keterangan BPOM.
Baca Juga: Serunya Chotha Fest 2022, Gaho Ketagihan Indomie Sampai BTOB Slebew!
Meski aman dikonsumsi, tetap saja kita harus mengonsumsi mi instan dengan porsi sewajarnya ya.
(*)