4 Cara Memperbaiki Hubungan yang Sudah Rusak Biar Enggak Putus

By Marcella Oktania, Jumat, 12 Januari 2024 | 06:15 WIB
Ilustrasi pacaran (Getty Images/wundervisuals via PopSugar)

CewekBanget.ID - Hubungan percintaan kita diuji setelah melewati masa honeymoon, kebosanan, dan masalah bertubi-tubi.

Kita dan pacar mungkin merasa pengin putus, tapi masih pengin mempertahankan hubungan karena merasa masih saling sayang.

Nah supaya enggak jadi putus, ini 4 cara terbaik memperbaiki hubungan yang sudah rusak supaya kita bisa kembali mesra.

1. Segera selesaikan masalahnya

Apapun yang terjadi, pastikan selesaikan masalahnya hingga ke akar.

Artinya ambil waktu khusus untuk duduk dan berbicara empat mata dengan serius dan saling mendengkarkan.

Jangan lagi menghindar dan saling mendiamkan kalau memang pengin mempertahankan hubungan.

Dan makin cepat dilakukan, makin baik untuk enggak makin merusak hubungan!

Baca Juga: 6 Hal yang Harus Dilakukan Bersama Pacar Biar Hubungan Langgeng

2. Lakukan hal baik secara random

Enggak harus menunggu anniversarry atau masa penting tertentu untuk berbuat baik ke pasangan.

Kita bisa coba lakukan hal baik itu kapanpun yang kita inginkan, kok.

Misalnya tiba-tiba datang ke rumah pacar mengirimkan makanan kesukaannya, menyuapinya, atau memeluk dia secara random.

3. Lihat pasangan kita

Walaupun kita mungkin sudah terlalu sering melihat pacar kita, tapi pastikan kali ini lihat dengan seksama dan mendetail.

Ingat kembali apa yang bikin kita jatuh cinta dari dia, mungkin rambutnya yang tebal dan selalu tertata rapi, warna matanya yang luar biasa indah, atau bibir manisnya.

Jangan lupa juga untuk berikan pujian pada penampilannya seperti saat pertama kali kalian PDKT, nih.

Baca Juga: Cari 15 Hal Kecil Ini dari Cowok, Dijamin Dia Bakal Bikin Kita Bahagia

4. Mendengarkannya dengan baik

Terakhir, pastikan untuk mendengarkan dia dengan baik, ya.

Karena orang akan makin merasa nyaman dan dicintai kalau didengarkan dengan baik.

Pastikan juga untuk enggak cuma ngomong "apa?" setiap kali dia ngomong.

Kalau enggak dengar, kita bisa ubah dengan kata-kata yang lebih baik biar terkesan enggak merendahkan perkataannya.

(*)