September 2015, isu rasisme bergulir di AS. Bocah 14 tahun bernama Ahmed sempat masuk penjara karena memperkenalkan jam digital buatannya kepada guru di sekolah.
Bukannya dipuji, ia justru dituduh merakit bom. Setelah diperiksa, Ahmed terbukti enggak bersalah dan dibebaskan. Hal ini jadi viral dan berujung pada keberuntungan beruntun bagi Ahmed. Ia mendapat beasiswa, bertemu Obama, diberi hadiah bejibun oleh para petinggi TI, dan disemangati netizen dunia.
Di bulan yang sama, NASA memotret Pluto dari jarak dekat. Lebih mengejutkan, NASA menemukan aliran air di Mars. Hal ini pun menjadi obrolan hangat di media sosial.
Terakhir, November 2015, kabar duka datang dari Beirut, Lebanon dan Paris, Perancis. Sejumlah titik di dua kota tersebut diserang teroris. Di Paris, serangan terorisme menewaskan lebih dari 100 orang dan lebih dari 300 korban kritis.
Mengakhiri video berdurasi dua menit yang merangkum kejadian sepanjang 2015, Facebook mengarahkan netizen agar selalu terkoneksi satu sama lain.
"Mari berdiri bersama di 2016," begitu kalimat penutup video yang diikuti ikon jempol.
As the year draws to a close, we remember what brought us together in 2015, and look forward the connections we'll make in 2016.
Posted by Facebook on Tuesday, December 8, 2015
(sumber: tekno.kompas.com, foto: dribbble.com)