3 Hal Yang Perlu Kita Tahu Sebelum Membuat Video #DontJudgeChallenge

By Natasha Erika, Selasa, 21 Juli 2015 | 17:00 WIB
3 Hal Yang Perlu Kita Tahu Sebelum Membuat Video #DontJudgeChallenge (Natasha Erika)

Belum lama ini, dunia social media seperti Twitter dan Instagram ramai dengan tagar Don'tJudgeChallenge. Tagar tersebut menampilkan berbagai video partisipasi warga social media yang berupa perubahan wajah dari berjerawat hingga menjadi mulus dan bersih. Tapi, sebelum ikutan bikin video itu, ada 3 hal yang perlu kita tahu soal video #DontJudgeChallenge.

Buat yang belum tahu apa itu video kampanye ini, kita bisa lihat beberapa video #DontJudgeChallenge yang populer di Instagram berikut:

Hal pertama yang kita perlu tahu adalah dari mana asal mula tantangan ini. TIME melaporkan kalau enggak diketahui secara pasti darimana muasal kampanye ini. Tapi, gerakan ini mulai muncul setelah seorang beauty blogger, Em Ford, mengunggah video You Look Disgusting.

 

Sebelumnya, Em melakukan kampanye #MyPaleSkinBlog di Instagram. Ia mengunggah foto tanpa memakai makeup sama sekali. Ia pun di-bully banyak orang karena wajahnya berjerawat. Tapi, bully enggak berhenti di situ, enggak lama setelah ia mulai memakai makeup untuk menutupi jerawat, ia mulai dianggap palsu karena menutupi kekurangan dengan makeup. Sebuah video pun dibuat dengan judul You Look Disgusting yang menceritakan tentang cyber bullying dari berbagai orang. Kita simak dulu, yuk, videonya.

Nah, enggak lama setelah itu, muncullah kampanye video #DontJudgeChallenge. Data dari Topsy.com menunjukkan kalau video kampanye ini mulai muncul enggak lama setelah Em Ford mengunggah video tersebut. Para kritikus dunia maya menduga kalau #DontJudgeChallenge dibuat untuk mendukung Em Ford dengan asumsi enggak ada satu orang pun yang bisa nge-judge kita buruk hanya karena penampilan.

Video #DontJudgeChallenge ini menampilkan seseorang dengan berbagai kekurangan wajah yang digambar dengan spidol, contohnya jerawat-jerawat. Tapi, setelah kamera ditutup dengan tangan dan dibuka kembali, wajah kita jadi menarik yang merupakan arti jati diri kita dan setiap orang sesungguhnya.

TIME menulis, kampanye ini sebenarnya punya maksud anti-body shaming atau menentang merendahkan orang lain karena penampilannya. Tapi, kampanye ini tampaknya jadi berujung parodi. Banyak pengguna social media jadi mengartikan ajang ini sebagai ajang lucu-lucuan atau seru-seruan tanpa tahu maksud awal dari kampanye ini. Orang-orang berdandan berlebihan dengan membuat wajahnya penuh dengan gambar spidol seperti alis yang menyambung, bibir dower, jerawat dan gigi hitam.

Gara-gara banyak yang salah mengartikan kampanye ini kemudian muncul komentar dari beberapa orang yang menentang. Menurut mereka, kampanye ini seolah menganggap seseorang dengan alis menyambung, atau yang berjerawat dan sebagainya itu sebagai orang yang jelek.

" >

Hmm... Setelah tahu beberapa hal tentang kampanye video singkat ini, bagaimana menurut kalian girls?

(foto: arabia.style.com)