Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, akan dilakukan ujian nasional (UN) ulang terhadap sekolah yang terbukti menerima bocoran soal. Pihak Kementerian dan Kebudayaan sudah mendapatkan informasi bahwa beberapa wilayah mendapatkan bocoran soal melalui data yang diunggah di Google Drive. Namun, Anies tak mau menyebutkan daerah mana saja yang menerima bocoran soal yang diunggah seorang petugas percetakan negara di Jakarta tersebut.
"Sebanyak 30 set (soal yang bocor) ini nanti kami akan lihat daerah-daerah yang menggunakannya, apakah ada pengaruhnya karena bisa dicek dari jawabannya. Kalau ternyata ada pengaruhnya, maka harus melakukan ulangan lagi di tempat-tempat yang diduga bocor," kata Anies, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/4).
Untuk menindaklanjutinya, Kemendikbud akan menerapkan mekanisme yang berlaku untuk menilai integritas suatu sekolah melalui indeks integritas. Hasilnya, akan diketahui dalam waktu 2-3 hari ke depan.
"Hari ini sudah sebagian kabupaten masuk datanya. Datanya tadi sudah selesai dilakukan pemindaiannya," katanya pada Kamis (16/4).
Menurut Anies, bocornya 30 paket soal UN masih dalam persentase yang sangat kecil karena pemerintah menyiapkan 11.730 paket soal. Meski demikian, ia menganggap hal ini merupakan masalah serius yang bisa merusak integritas lingkungan sekolah. Pembocoran soal ini juga dinilai sebagai pengkhianatan terhadap pendidik yang sudah bersusah payah menjaga agar soal-soal UN itu tidak bocor ke siswa.
"Ini bukan soal jumlahnya. Meskipun kecil, itu tercoreng, tidak ada toleransi," kata Anies.
Sebelumnya diberitakan, Anies menyebutkan, ada pengunggahan soal-soal UN di tempat penyimpanan data (drive) Google. Pelakunya berasal dari perusahaan percetakan di Jakarta. Bocornya soal-soal UN itu diketahui pada Senin (13/4/2015) sore. Atas temuan ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaporkannya ke Polri yang langsung melakukan penggeledahan di Gedung Perum Percetakan Negara.
(foto: battlefield.play4free.com)