Tiap Natal tiba, anak-anak akan berbondong-bondong mengirim surat kepada Sinterklas alias Santa Claus, meminta berbagai hadiah sebagai imbalan perilaku baik mereka. Tapi anak-anak itu enggak bisa mengirimnya ke Sinterklas secara langsung, mereka harus mengirimnya ke Kutub Utara yang dianggap sebagai rumah Santa. Ini dia 4 pertanyaan yang sering muncul tentang misteri Sinterklas dan asal usulnya. Tenang... Ada jawabannya di sini. Yuk, kita simak!
Sinterklas hanya fantasi, tapi terinspirasi tokoh nyata yang murah hati.
Asal-usul Sinterklas dapat ditelusuri kembali dari riwayat St. Nikola dari Myra, seorang santo abad ke-4 yang enggak tinggal di Kutub Utara, melainkan di sebuah kota di Romawi Timur. Sekarang Turki. Lebih dari itu, St. Nikola enggak persis seperti gambaran kita tentang Sinterklas sekarang yang gemuk, periang, dan penuh berjenggot putih.
St. Nikola memiliki keyakinan yang kuat dalam prinsip-prinsip Kristen. Ia juga memiliki ketertarikan untuk memberikan hadiah. Kemurahan hatinya membuatnya terkenal terutama di kalangan para pelaut. Cerita kasih dan kedermawannya lantas menyebar dari mulut-mulut para pelaut ini.
Kita bisa simak cerita kartunis Jerman, Thomas Nast, yang menciptakan sosok tersebut.
Seorang kartunis asal Jerman, Thomas Nast sekitar 1863-1886 mengirim 33 gambar Natal untuk majalah Harper's Weekly. Dan pada edisi Desember 1866, majalah yang berbasis di Amerika Serikat itu memilih gambar Nast yang menggambarkan situasi Natal dengan Sinterklas di dalamnya seperti kita lihat saat ini; Santa yang periang, dengan baju berwarna merah dan janggut putih yang lebat.