4 Fakta Sejarah dan Bahasa 'Hari Ibu' Bukan Hari Tentang Ibunda

By Natasha Erika, Kamis, 22 Desember 2016 | 05:00 WIB
4 Fakta Sejarah dan Bahasa 'Hari Ibu' Bukan Hari Tentang Ibunda (Natasha Erika)

Mungkin setiap tahun, kita merayakan Hari Ibu dengan foto bersama ibunda kesayangan. Tapi, tanpa kita sadari, ada perdebatan tentang apakah Hari Ibu lebih baik disebut sebagai Hari Perempuan atau enggak. Kenapa begitu? Majalah TEMPO menjelaskan munculnya perdebatan tersebut lewat artikel berjudul Hari Ibu Bukan Mother's Day. Tulisan tersebut melihat dari sisi sejarah dan bahasa kalau Hari Ibu bukan hari tentang ibunda. Kalau dilihat dari sejarah dan bahasa, ini dia 4 fakta Hari Ibu bukan hari tentang ibunda.

4 Fakta Sejarah dan Bahasa 'Hari Ibu' Bukan Hari Tentang Ibunda

Menurut sejarah, seperti yang tercantum dalam artikel Majalah TEMPO, Hari Ibu muncul karena perjuangan kaum perempuan Indonesia untuk memerdekakan dan memperbaiki nasib. Berbagai isu tentang perempuan diangkat dalam Kongres Perempuan pertama di Yogyakarta pada 1928. Para perempuan dari berbagai daerah menyumbangkan pemikiran kritis dan semangatnya pada saat itu. Hari Ibu pun kemudian ditetapkan Presiden Sukarno pada 22 Desember 1959 untuk mengenang diselenggarakannya kongres tersebut.

4 Fakta Sejarah dan Bahasa 'Hari Ibu' Bukan Hari Tentang Ibunda

Jika kita memperingati Hari Ibu sesuai dengan sejarahnya, maka peringatan Hari Ibu sesungguhnya bukan tentang ibunda yang melahirkan kita. Tetapi, peringatan terhadap semangat dan perjuangan perempuan untuk ikut serta dalam memperbaiki nusa dan bangsa Indonesia. Contohnya, pada saat Kongres Perempuan pertama tersebut, para perempuan membahas tentang persatuan perempuan Nusantara, terlibatnya perempuan dalam perjuangan melawan penjajah dan aspek pembangunan nasional, dan sebagainya. Lalu, kenapa kita lebih mengenang Hari Ibu sebagai hari ibunda?

Lebih lanjut dituliskan di Majalah TEMPO, penggunaan kata 'ibu' mungkin yang telah membuat makna Hari Ibu bergeser seiring berjalannya waktu. Kita jadi umum menganggap kalau Hari Ibu sama dengan Mother's Day yang diadakan di negara lain. Kalau dalam bahasa Inggris, 'mother' berarti ibu yang melahirkan anak. Sementara dalam bahasa Indonesia, kata 'ibu' punya makna yang lebih luas alias bukan hanya berarti ibu yang melahirkan anak. Yuk, coba kita simak sedikit tentang makna kata 'ibu'.

Kalau kita tengok Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata 'ibu' punya makna yang banyak. Satu hal yang lazim kita dengar, 'ibu' adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Ada pula makna lain yaitu sebutan untuk wanita yang sudah bersuami. Nah, yang menarik lagi adalah makna bahwa 'ibu' juga panggilan kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun yang belum. Di sini, kita bisa melihat kalau bahasa Indonesia enggak menempatkan 'ibu' sebagai status perkawinan perempuan aja. Justru, kata 'ibu' jadi panggilan umum untuk perempuan.

Nah, setelah melihat sejarah dan makna kata 'ibu' kita bisa makin paham kalau Hari Ibu bukan hanya tentang ibunda yang melahirkan kita saja. Tapi, tentang kita juga sebagai perempuan Indonesia. Hari Ibu dibuat untuk memperingati perjuangan perempuan Indonesia. Belakangan ini, kegiatan-kegiatan di Hari Ibu juga mulai kembali pada makna awalnya, yaitu kegiatan yang melibatkan perempuan Indonesia secara keseluruhan.

4 Fakta Sejarah dan Bahasa 'Hari Ibu' Bukan Hari Tentang Ibunda

Gimana, girls? Pembahasan yang menarik dan menambah pengetahuan baru kita soal Hari Ibu, bukan? Nah, buat yang masih penasaran pengen lebih dalam mencari tahu soal makna Hari Ibu sesungguhnya, bisa langsung baca selengkapnya di Majalah TEMPO. Selamat Hari Ibu, girls!

(foto: etonline.com)