Sebagai remaja yang lagi mengalami masa puber, kita pasti sering ngerasa bermasalah sama ketiak. Dari mulai bulu-bulu halus ketiak yang baru tumbuh, keringat berlebih di daerah ketiak, sampai baunya yang kadang enggak sedap. Bau ketiak di masa puber memang wajar dialami sama kita para remaja, karena dipengaruhi sama hormon tubuh kita. Makanya orangtua sering nyuruh kita buat pakai deodorant. Tapi sebelum kita memutuskan untuk pakai deodorant, berikut ada beberapa fakta tentang deodorant yang perlu kita tahu.
(Baca juga : Bye-bye Ketiak Basah)
Kandungan antiperspirants yang ada di dalam deodorant yang katanya bisa mengurangi produksi keringat ternyata enggak bisa menghentikan produksi keringat di tubuh kita. Kandungan itu hanya menyumbat kelenjar keringat kita dengan senyawa berbasis almunium dan mengembalikannya ke dalam tubuh kita. Makanya kandungan ini bisa bikin bakteri tersumbat di dalam tubuh kita.
Saat kita pakai deodorant kandungan yang ada di dalamnya bisa bikin kulit kita kering. Makanya setelah pakai deodrant biasanya kulit kita suka iritasi dan menghitam.
(Baca juga : Tips Menghindari Bau Pada Ketiak)
Ada banyak yang mengatakan bahwa memakai deodoran sering berhubungan sama penyebab kanker payudara. Beberapa penelitian mengatakan bahwa kandungan aluminium yang ditemukan dalam deodoran dapat menyebabkan efek yang mirip dengan estrogen, yang kadang-kadang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Kalau kita pakai deodorant setiap hari kadang ada waktunya deodorant kita enggak mempan lagi buat mengurangi keringat dan bau ketiak kita. Itu tandanya tubuh kita sudah membangun kekebalan terhadap kandungan deodorant itu. Makanya Han Lee, MD, seorang asisten profesor dermatologi di University of Southern California bilang kalau sebaiknya kita ganti variant dodorant tiap 6 bulan sekali.