Suasana yang genting atau ketika ada serangan teror pastinya membuat kita panik. Dan cenderung untuk terus membuka sosial media untuk memantau semua perkembangan yang terjadi. Sayangnya dalam situasi seperti ini orang jadi sering mengirimkan berita hoax dan kemudian menyebar diberbagai sosial media. Ada 5 cara agar kita enggak tertipu berita hoax.
(Baca juga: 5 Cara tidak panik ketika terjadi serangan teror)
Ketika kita menerima berita dari line atau WA seseorang, coba cek dari mana dia mendapatkan sumbernya. Kadang sering disebutnya cuma 'berita dari grup sebelah' atau enggak disebutkan sama sekali nara sumbernya, kita perlu waspadai. Sebelum yakin benar lebih baik jangan kita sebarkan lagi.
Kalau pun ada narasumber misalnya dari Twitter atau website satu media massa, cek juga kredibilitas medianya. Enggak semua media massa punya kredibilitas yang baik. Kalau dari dulu kita sudah mendengar media itu sering menyebarkan berita enggak jelas atau cenderung membesar-besarkan, sebaiknya jangan kita sebarkan pada orang lain.
Selain tulisan yang paling mengena dan nancap di pikiran adalah gambar. Hati-hati ketika melihat gambar yang terlalu menyeramkan dan bombastis. Kadang itu bukan dari kejadian yang sebenarnya. Sering diambil dari kejadian yang sudah lewat di tempat lain. Bisa juga diambil dari adegan film atau hasil Photoshop.
(Baca juga: 4 alasan kenapa orang mudah percaya berita hoax)
Di era sosial media seperti ini orang cenderung ingin jadi sumber pertama yang menyebarkan berita 'penting' dan ini yang membuat kita jadi tanpa pikir panjang langsung mem-forward berita yang kita dapat. Tunggu sebentar. Cek sosial media yang lain yang terpercaya, baru kita sharing berita yang kita tahu dengan orang lain. Lebih baik kita telat sedikit men-sharing dari pada buru-buru tapi ternyata itu berita hoax.
Sering berita hoax itu panjang dan bertele-tele tapi punya judul yang bombastis. Kebiasaan kita adalah hanya membaca selintas dan baca judul aja lalu kita sebarkan. Berkaitan dengan kondisi seperti sekarang ini, sebaiknya baca pelan-pelan berita itu. Coba obrolan dengan teman atau ortu sebentar soal berita itu. kadang beritanya hanya sepotong-sepotong dan ceritanya enggak berurutan bisa jadi itu berita hoax.