Fenomena Adolescence, Remaja Bisa Terjerumus Hal Negatif?

By Natasha Erika, Minggu, 18 Januari 2015 | 17:00 WIB
Fenomena Adolescence, Remaja Bisa Terjerumus Hal Negatif? (Natasha Erika)

Pastinya, kita udah enggak asing melihat perubahan Miley Cyrus yang makin fenomenal? Sejak meluncurkan album Can't Be Tamed (2010) apalagi Bangerz (2013), Miley mulai menunjukkan eksistensi yang kontroversial di mata publik. Dikenal sebagai cewek Disney yang imut, sekarang Miley mulai tumbuh dewasa sebagai cewek yang berani mengumbar keseksian baik di atas panggung maupun di belakang panggung.

Hmm, kok bisa ya perubahannya drastis banget? Jawabannya, memang bisa. Setiap remaja mengalami yang namanya fenomena adolescence. Singkatnya, fenomena ini menjadi masa transisi remaja menuju dewasa di mana ia mulai mencari jati diri. Sayangnya, kalau kita salah menemukan 'diri', kita bakal terjerumus sama hal-hal negatif. Kenali fenomena adolescence di mana remaja bisa terjerumus hal negatif, yuk.

Adolescence itu menggambarkan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa transisi ini umum dialami remaja.

Masa transisi adolescence terjadi antara umur 13 sampai 19 tahun. Tapi, ada kalanya juga masa ini terjadi lebih dulu antara usia 9 menuju 12 tahun atau disebut dengan tween years.

Adolescence pasti dialami remaja. Tapi, ada dampak positif ada juga dampak negatifnya. Dampak negatif ini yang berbahaya. Saat remaja melalui masa transisi ini, mereka akan menghadapi isu identitas diri.

Ketika remaja enggak bisa melalui masa remaja itu dengan baik, ia akan mengekspresikannya dengan salah. Beberapa contohnya adalah nilai sekolah yang menurun, pergaulan dan seks bebas, terjerumus alkohol dan minuman keras dan sebagainya.

Saat masa transisi itu seorang remaja akan mengembangkan rasa ketertarikan sama dunia sosial, asmara, dan penampilan diri. Masa transisi itu akan mengarah ke hal-hal buruk kalau enggak didukung dengan latar belakang lingkungan sosial dan budaya yang baik. Misal, lingkungan keluarga yang cuek atau masa kecil yang kurang bahagia.

Fenomena Adolescence, Remaja Bisa Terjerumus Hal Negatif?

(foto: mashable.com)