Jendela yang Tertutup

By Astri Soeparyono, Kamis, 27 November 2014 | 17:00 WIB
Jendela yang Tertutup (Astri Soeparyono)

Begitu sampai di rumah, Aulia mengganti pakaian dan langsung makan. Biasanya dia tidak langsung pulang. Aktivitasnya kini jadi berubah total. Habis makan, Aulia membaca novel teenlit berjudul Diary Princesa oleh Swistien Kustantyana, di teras. Novel itu baru dia beli kemarin sore. Aulia melihat arloji di tangan kanannya. Pukul 14.35. Lewat lima menit, dari kejadian tiga hari yang lalu. Harusnya lima menit lalu Dude keluar, duduk di bangku taman dan memandanginya. Dua hari cowok itu tidak keluar, selain sekolah. Tadi Aulia sempat mengintip kamarnya. Kosong. Tidak juga ada suara. Padahal dia tahu Dude sudah pulang. Dia mencari tahu sendiri, tempat Dude sekolah dan waktu pulang mereka. Lima belas menit lebih awal dari waktu Aulia pulang.

Aulia menghela napas panjang. Lima menit kemudian terdengar pintu pagar tetangganya terbuka. Cewek berambut hitam panjang itu langsung menoleh ke samping. Benar saja, Dude membukakan pintu pagar untuk ayahnya yang mau pergi. Dia mengenakan baju kaos dan celana pendek. Pandangan Aulia tidak lepas darinya. Sekilas Dude melihat ke arahnya setelah menutup pagar, kemudian tertunduk. Aulia kecewa cowok itu tidak melihatnya lama seperti kemarin. Dude malah langsung masuk ke dalam rumah.

Putus asa, Aulia ikut masuk. Dude tidak akan keluar lagi. Tapi saat di kamar, secara tidak sengaja dia melihat ke arah jendela sebelah. Lampu kamarnya hidup dan Dude tampak sedang duduk di depan komputernya.

Beberapa saat kemudian terdengar Dude menghidupkan lagu One Direction yang berjudul Up All Night. Dude menyanyikannya. Aulia tertegun mendengar suaranya.  Tidak begitu bagus, tapi dia jadi tahu bagaimana suara Dude. Serak dan keras. Sesaat kemudian dirinya sadar sering mendengar suara itu. Dude sering menyanyikannya.

Dalam tempo seminggu, Aulia tahu semua kebiasaan tetangga sebelahnya itu. Mandi pagi pukul 06.15, mandi sore pukul 17.30. Makan pagi pukul 06.35, makan siang 14.00, makan malam Dude selalu sore pukul 18.00. Dia juga tahu apa makanan kesukaan Dude, bakso kosong tanpa cabai dan saos karena Dude tidak tahan pedas. Dude juga selalu menyiapkan lapis legit di meja belajarnya. Dude tidak suka susu putih, selalu minum susu cokelat. Tanpa gula. Kegemarannya baca novel sama seperti Aulia, cuma novel terjemahan. Penulis favoritnya Dan Brown. Kebiasaan buruknya selalu tidur larut malam tapi tidak membuatnya telat bangun karena dia memasang alarm. Dia selalu menutup jendela kamarnya pukul 18.30. Mengerjakan tugas sekolah pada malam hari, siang harinya mendengarkan  musik.

"Gila! Gimana caranya kau menyelidiki semua itu?" tanya Ola, sepupunya. Aulia menceritakan semuanya pada Ola.

Aulia mengangkat bahunya. "Banyak cara. Yang pasti enggak sulit."

"Untung enggak ketahuan karena kalau iya, kau akan dituduh psycho. Kau benaran suka dia?" Aulia mengangguk.