Jendela yang Tertutup

By Astri Soeparyono, Kamis, 27 November 2014 | 17:00 WIB
Jendela yang Tertutup (Astri Soeparyono)

"Aku penasaran dan pengin dekat sama dia," katanya berharap.

"Tapi dia cowok rumahan dan aku enggak tahu gimana caranya."

"Hm..." Aulia tidak menyangkalnya.

"Apa kau tahu dia punya akun Facebook, Twitter atau apa misalnya?"

"Aku juga penasaran dengan itu. Tapi kayaknya dia enggak punya."

"Kalau gitu tanya aja pin BB-nya!"

"Ya ampun La, gimana mau dapat pin BB, kesempatan aku kenalan sama dia saja enggak ada. Duduk di depan rumahnya saja dia jarang. Aku menunggunya tujuh kali dua puluh empat jam. Tapi enggak dapat lagi momen seperti waktu itu. Saat dia duduk di taman, matanya memandangiku lama...ya Tuhan, aku yakin dia suka sama aku."

"Gimana kalau dia melihatmu bukan karena dia suka?"

"Enggak mungkin, La. Dia curi-curi pandang juga kok ke aku, setiap kali aku duduk di teras dan dia membuka tutup pagar untuk ayahnya."

"Oke." Ola tidak ingin membuat sepupunya pesimis. "Tapi kok ada ya, cowok anak rumahan kayak dia?"

"Entahlah." Aulia termenung membayangkannya.