Capten

By Astri Soeparyono, Jumat, 8 Agustus 2014 | 16:00 WIB
Capten (Astri Soeparyono)

Timku langsung menghampiri dan memelukku di tengah lapangan saat itu juga. Aku masih terdiam. "Lo keren banget, Mik! Ya, walaupun kita nggak juara satu, tapi gue berasa jadi juara hari ini" Ucap Sarah. Dan ucapan serupa dari timku.

"Thanks udah jadi kapten buat tim kita, Mik!" Ucap Anna sambil memelukku. Dan kemudian kami kembali ke bench.

"Nice game, Mika! Saya bangga sama kamu. Kamu main bagus hari ini. Kita sudah berusaha keras hari ini, menjadi juara dua sungguh luar biasa karena sebelumnya kita belum pernah sejauh ini, iya, kan, kapten?" Ucap pelatih sambil merangkulku.

Kapten? Aku merasa bahagia sekali hari ini.

"Gue duluan ya, Mik! Lo dijemput?" Tanya Sarah.

"Oh, iya. Nanti papa gue jemput kok" Jawabku seraya tersenyum. Sarah menepuk pundakku dan pergi menuju mobilnya. Aku hanya bisa celingukan, menunggu papa datang menjemput.

"Bener, kan kata gue, buzzerbeater?"

Aku menoleh. Oh, senior itu?

Aku hanya tersenyum, "Iya, lo bener" Ucapku. "Kapten, kan?" Tanyanya lagi. "Yep, lo bener, gue bisa jadi kapten. Ya, gue juga nggak nyangka bisa kayak gitu" Ucapku.

Dia mengacak rambutku, "Lo pasti bisa jadi kapten yang hebat".

Aku tersenyum.

"Dan kekalahan lo hari ini, nggak ada apa-apanya dibanding lay up lo di detik-detik terakhir tadi. Kalah dengan lawan yang bagus, it's okay. Itu udah bagus, apalagi lo bisa menyamakan kedudukan. Dan bahkan lo buzzerbeater-nya hari ini" Ucapnya.

Aku hanya bisa tersenyum. Speechless.

"Lo keren banget" Ucapnya.

Tiba-tiba, handphoneku bergetar tanda sms masuk. Dari papa. Aku berdiri dan menggendong tasku, "Makasih udah bantuin dan kasih motivasi buat gue selama ini" Ucapku dan tersenyum padanya.

"Berhubung gue nggak mau dipanggil 'buzzerbeater' terus dan gue juga punya nama, nama gue Mika" Ucapku lalu mengulurkan tangan.

Dia tertawa melihatku dan menjabat tanganku, "Keano".

"Okay, No, gue pulang dulu ya! Daaah!" Aku melambaikan tangan dan berlari, mencari mobil papa.

Kalian tahu apa, mungkin hari ini aku menjadi orang yang paling bahagia sore ini. Tak peduli selisih dua poin dan kekalahan timku -walau masih merebut runner up, dan akhirnya aku tahu siapa yang terus mendukungku, Keano.

(Oleh: Annisa Shofia Khairina, foto: tumblr.com)