White Lie

By Astri Soeparyono, Minggu, 16 Juni 2013 | 16:00 WIB
White Lie (Astri Soeparyono)

Bukannya bohong itu dosa?

 

Ada kalanya kita harus berbohong demi kebaikan. Saat itu terjadi, yang namanya bohong bukan merupakan dosa. Itu yang disebut white lie.

***

Pintu itu sudah digedor berkali-kali dengan sangat keras. Aku yang terbangun hanya menatap Bunda yang diam tak bergerak, hanya menutupi telinganya. Kenapa tidak dibuka?

"Bunda, kok enggak dibuka pintunya?"

"Putri, kamu terbangun, ya!" Bunda langsung memelukku. "Kamu bisa tolongin Bunda, enggak?"

"Tolong apa, Bun?"

"Kamu buka pintu dan lihat orang di depan. Kalo dia nanyain Bunda, bilang Bunda enggak ada di rumah."

"Kenapa gitu, Bun?" aku bingung. "Bukannya itu bohong, ya?"

"Ini demi kebaikan kita semua. Nanti kamu juga pasti ngerti."

Itulah awalnya pikiranku ter-setting dengan frasa white lie tersebut. Pria yang berdiri di depan pintu berperawakan seram dengan jaket kulit hitam. Dia sudah sering datang ke kontrakan kami ini dan selalu membawa buku kecil. Kukatakan padanya bahwa Bunda sedang tidak ada ketika dia menanyakannya. Sempat kulihat dia memaki kecil sebelum pergi, katanya akan kembali lagi esok hari. Tanpa kusadari kebohongan itu harus terulang lagi esok. Dan esoknya lagi. Dan esoknya lagi. Kebohongan yang sama.