Sampahnya, Kakak!

By Astri Soeparyono, Sabtu, 23 Februari 2013 | 16:00 WIB
Sampahnya, Kakak! (Astri Soeparyono)

Suasana sangat ramai waktu istirahat. Apalagi masa kampanye OSIS. Para calon ketua dan wakilnya memanfaatkan waktu istirahat untuk promosi dengan gencar. Tidak ketinggalan pasangan Awan dan Rizky. Bermodal bunga yang dibentuk dari kertas krep kuning serta paket senyum manis disertai kedipan mata mereka berikan pada setiap cewek yang ditemui, berharap dipilih segenap masyarakat sekolah. Syukur-syukur ada cewek cantik yang kebetulan jatuh cinta. Memang duo wajah tampan sejagat, sih.

"Hai, Cantik. Gue Awan dari 11 IPA 1, dan ini temen gue," mulai Awan.

"Rizky dari 11 IPA 2, calon ketua OSIS dan calon wakil ketua OSIS  yang baru, nih. Pilih kami, ya. Kenapa mesti milih kita, Awan?"

"Karena kita akan memimpin dengan segenap cinta. Ingat, nomor 2! Thank you !" ujar Awan sambil menyerahkan setangkai bunga kuning dan kedipan mautnya. Ajaib, setelah mereka berlalu, para cewek dengan kelompoknya melompat-lompat kegirangan seperti habis bertemu artis favorit mereka. Target utamanya adalah anak perempuan kelas 10. Dengan strategi yang unik mereka menarik banyak hati cewek, hampir seluruhnya terpesona terhadap dua cowok cerdas itu.

Sementara yang lain berpesta setelah mendapat bunga dari duo Awan-Rizky, Ebi, salah seorang korban, memiliki reaksi yang berbeda. Ia menunjukkan wajah tanpa ekspresi. Teman sekumpulannya bingung, bahkan berpikir ada yang salah dengan Ebi.

"Woi, Bi. Lo enggak papa?" tanya Icha.

"Oh, enggak papa, kok," jawabnya senyam-senyum enggak jelas.

"Lo enggak terpesona? Gila, kuat banget lo!" seru Putri.

"Nggaklah. Gue sangat terpesona sampe enggak bisa nafas, nih," kata Ebi.

"Yah, gue kira lo enggak terpesona," ujar Putri.

"Kira-kira gimana, ya, cara PDKT ama kakak kelas?" gumam Ebi.

"Yah, kenal aja belom," sahut Icha. Ebi menyipitkan matanya. Lalu mengeluarkan sapu tangan dari saku roknya. Tada! Ide brilian (nekat) terbayang di benaknya.