SAHABAT

By Astri Soeparyono, Minggu, 12 Agustus 2012 | 16:00 WIB
SAHABAT (Astri Soeparyono)

Ombak di depan masih menghantam. Seolah sedang berlomba, tak henti mereka menerjang karang. Seorang gadis duduk termenung. Tak urung percikan air yang ditimbulkan membasahi kaki si gadis juga sebagian celana panjangnya. Gadis itu bergeming. Pandangannya masih lurus ke depan. Pagi tadi gadis itu sudah bangun, meninggalkan teman-temannya yang masih dibuai mimpi. Dia tak ingin melewatkan matahari terbit. Sayang yang ditunggu ternyata tak tampak. Mendung menghalangi pandangannya.

Sheera, nama gadis itu. Usianya masih belia, terlihat dari bola matanya yang bening, polos. Gadis yang baru menyelesaikan Ujian Nasional itu sedang berlibur bersama teman-temannya. Dua hari yang lalu dia berangkat bersama ketiga temannya menuju Jogjakarta. Rencananya mereka akan melepaskan ketegangan sesudah ujian di kota ini selama empat hari. Kemarin sore mereka meninggalkan penginapan untuk menikmati matahari terbenam di salah satu pantai yang ada di Gunung Kidul. 

"Sheera! Ngapain kamu di situ?" 

Sebuah teriakan mengalihkan pandangan Sheera. Seorang gadis sebaya dengannya tampak berjalan di pinggir pantai. Sheera tersenyum, mungkin tak terlihat oleh temannya karena jarak yang lumayan jauh. 

"Bahaya, tau! Ayo, turun!"

Si teman kembali berteriak sambil terus melangkah mendekatinya. Sheera berdiri. Bukannya segera turun, Sheera justru merentangkan kedua tangannya. Bergaya seolah sedang dalam salah satu adegan di sebuah film terkenal, Sheera meluruskan pandangannya kembali ke depan. Dagunya diangkat tinggi. Hembusan angin menerpa wajahnya. Percikan air laut membuat kaki dan celana panjangnya semakin basah. 

"Turun! Kamu sudah gila, ya?"

Sheera bergeming. Kedua matanya kemudian dipejamkan. Ada beban yang ingin dibebaskannya. Ada yang sejak beberapa minggu terakhir ingin mengusik hatinya, membuatnya sulit memejamkan mata dan ingin dilepaskannya saat ini, di atas karang itu.

"Kenapa sih teriak-teriak? Masih pagi juga."

Seorang gadis berambut panjang keluar dari tenda dan langsung menggerutu, disusul seorang cewek lagi, dengan tubuh lumayan gendut, yang tampak masih ngantuk. 

"Ada apa sih?" tanya si gendut sambil menguap.

"Itu tuh, Fina, dari tadi teriak-teriak. Enggak tahu orang masih ngantuk," jawab si gadis berambut panjang.