Berjuang keras bersama sejak kecil buat mewujudkan mimpi, bikin GD dan Taeyang jadi sahabat yang enggak terpisahkan. Bahkan enggak pernah bertengkar selama tiga belas tahun, lho.
(Baca juga: G-Dragon: Taeyang, Sahabat Yang Enggak Terpisahkan Bagian 1)
Saat itu, sebagai trainee, mereka harus kerja keras agar dapat kesempatan belajar nge-dance dan nge-rap. Menungu ruang latihan selesai digunakan para artis YG agar bisa memakainya buat berlatih sendiri dan membersihkannya setelah selesai.
Selama enam tahun, rutinitas itu hampir setiap hari mereka lakukan sepulang sekolah hingga dini hari. Kalau beruntung, mereka bisa ikut tampil di panggung konser salah satu senior mereka. Itu pun sebagai cadangan kalau ada artis atau dancer yang berhalangan tampil.
"Kami harus menyiapkan pakaian sendiri dan naik kereta sendiri ke lokasi konser. Pernah sang manajer lupa menjemput kami di stasiun karena dancer utamanya jadi datang. Akhirnya kami pulang, kembali bersih-bersih. Kami merasa kesal banget," kenang GD.
Sekarang semua kenangan itu selalu jadi bahan obrolan yang enggak habis dimakan waktu. "Menengok kembali ke masa itu, kami bisa tetawa dan menangis. Senang rasanya bisa mengenang semua itu," kata GD.
(Baca juga: G-Dragon, Kissy Face)
GD dan Taeyang juga enggak pernah absen untuk saling mendukung saat keduanya merilis album solo. Baik selama proses pembuatannya atau pun dengan featuring di salah satu lagu.
Seperti lagu Korean Dream di album pertama GD, Heartbreaker yang menceritakan mimpi kedua sahabat ini sejak kecil atau lagu I Need A Girl di album pertama Taeyang, Solar. Untuk album terbaru Teyang, Rise yang dirilis tahu ini pun, GD menyumbang dua karyanya, Ringa Linga dan Stay With Me yang merupakan duet dengan Taeyang.