Kenapa Sih, Kurikulum 2013 Harus Dihentikan?

By Astri Soeparyono, Minggu, 7 Desember 2014 | 17:00 WIB
Kenapa Sih, Kurikulum 2013 Harus Dihentikan? (Astri Soeparyono)

Kenapa Sih, Kurikulum 2013 Harus Dihentikan? Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan perubahan kurikulum di Indonesia mempunyai dampak positif. Perubahan kurikulum dinilai akan memberikan dampak setelah adanya perbaikan dalam proses penerapan.

(Baca juga: Mendikbud Hentikan Kurikulum 2013 Dan Kembali ke Kurikulum 2006)

"Jadi kurikulum itu merupakan suatu produk yang selalu disiapkan secara matang di seluruh dunia. Kalau menerapkan kurikulum dimana-mana kurikulumnya harus matang dulu dievaluasi dan diperbaiki."kata Anies di Museum Prangko, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (6/12/2014).

(Baca juga: Belajar Jujur Seperti Mohammad Hatta)

Menurutnya, kurikulum yang telah dievaluasi baru bisa diseluruh sekolah-sekolah di Indonesia. Beberapa persoalan yang dievaluasi terkait kurikulum 2013 yaitu konsistensi ide dengan desain, konsistensi desain dengan materi ajar serta dampaknya yang belum terlihat.

"Yang terjadi di 2013 kurikulum dilaksanakan di seluruh Indonesia padahal belum dievaluasi. Jadi itu semua belum dievaluasi tapi sudah dilaksanakan diseluruh sekolah,"ucap mantan Rektor Universitas Paramadina.

(Baca juga: Belajar Mengutamakan Pendidikan Seperti DR.Wahidin Sudirohusodo)

Belum berjalannya evaluasi kurikulum 2013 menyebabkan beberapa persoalan yang dihadapi guru maupun murid. Anies menyebut banyak dari guru dan anak merasa kurikulum 2013 membebani mereka. Beberapa persoalan lain dalam kurikulum 2013 yaitu terkait masalah buku, pelatihan guru, serta masalah lainnya.

"Kan kita belajar buat anak-anak senang. Bukan belajar bersenang-senang ya tapi belajar yang menyenangkan. Ini menjadi landasan kurikulum ini harus diperbaiki dulu karena itu dihentikan,"ujar Anies.

(Baca juga: 5 Tips Meredam Stres Sebelum Ujian)

Penggagas program Indonesia Mengajar itu mengatakan proses belajar mengajar seharusnya menjadi hak yang menyengangkan. Bukan disibukkan dengan administrasi karena perubahan kurikulum yang teburu-buru.

"Jadi sekarang kita jalankan kurikulum 2006 dan di kurikulum 2006 itu pun ada pendekatan tematik dan integratif. Wong kurikulum tahun 2006 itu ada ruangan untuk kurikulum tingkat satuan pendidikan," kata Anies.

(Baca juga: Keluhan Pelajar Indonesia Menjelang Ujian)

(randa/tribunnews.com, foto: hai)