Kita pasti membayangkan pembaca tarot adalah madam-madam separuh baya dengan pakaian gypsy yang menggerakan kedua tangannya mengelilingi bola Kristal. Tapi, sebenarnya pembaca tarot enggak seperti itu, kok. Percaya enggak percaya, ada juga pembaca tarot di usia muda, lho!
Light Givers adalah salah satu komunitas pembaca tarot di Indonesia. Dibentuk pada 2013, Light Givers mengemban visi dan misi yang bukan cuma membacakan tarot saja tetapi juga memberi penerangan bagi para pelanggannya. Jadi, sesuai dengan namanya, Light Givers (pemberi cahaya) kita enggak cuma dibacakan nasib berdasarkan kartu-kartu yang terbuka tetapi juga kita akan diberi solusi yang berguna.
Dalam komunitas ini, kita juga bakal menjumpai pembaca tarot bukan hanya dilakukan oleh ibu-ibu paruh baya, tapi juga anak-anak muda baik cowok maupun cewek. W berkesempatan mewawancarai dua anggota dari Light Givers pada Sabtu (12/7) di acara Dreamers Market, Gandaria City, Jakarta. Mereka cerita tentang betapa serunya membaca tarot.
"Tarot itu sebenarnya bukan meramal. Kita itu bukan cenayang yang bisa meramalkan masa depan seseorang. Kita hanya membacakan segala simbol yang keluar dari kartu. Dan, itu seru banget. Karena aku sekarang masih mahasiswi psikologi, belajar tarot sama seperti belajar membaca karakter manusia," ucap Dilla.
Salah satu anggota lain, Melanie, juga bercerita soal pengalaman seru belajar tarot di usia muda. "Mumpung masih muda, aku bisa belajar banyak tentang karakter orang. Sama yang kayak dibilang Dilla. Kita membaca tarot untuk membantu orang mendapatkan penerangan dalam hidupnya. Tarot bukan sesuatu yang gaib atau magis," ucapnya.
(nana, foto: nana)