Dampak krisis air bersih yang sedang dihadapi oleh dunia semakin mengkhawatirkan. PBB dan organisasi dunia lain sedang berupaya mencari solusi untuk krisis ini. Kabarnya seluruh dunia akan merasakan dampak ektrim kekeringan hanya dalam hitungan tahun. Yang menyedihkan, data menunjukan 785 juta jiwa masih kekurangan air bersih.
Data yang berhasil dikumpulkan organisasi PBB, WHO (World Health Organizatio) dan UNICEF, 785 penduduk ini kesulitan mencari sumber air bersih. 90% diantaranya hidup di daerah Sub-Sahara, Afrika dan Asia. Asia Tenggara, termasuk Indonesia, juga menjadi sorotan dalam krisis air bersih. Walau kita tinggal di kota besar dan merasa enggak kekurangan air. Salah besar! Instansi perusahaan air sedang kewalahan menangani krisis air bersih. Bahkan dibeberapa daerah sudah mulai merasakan sulitnya mencari sumber air. Amerika Serikat sendiri sedang menghadapi ancaman krisis air. Dari data yang berhasil diteliti, hampir seluruh wilayah Amerika akan dilanda kekeringan terbesar. Bahkan pemerintah seluruh dunia menggalangkan projek air bersih. Untuk mengajak siapapun melakukan kerjasama dalam mencari solusi dan menciptakan teknologi untuk air bersih.
Penyebab utama kekeringan dan krisis air bersih adalah pemanasan global. Penyebaran cairnya es di kutub mulai memprihatinkan. Walau terus menerus dilakukan upaya sederhana sampai ekstrim, para ilmuwan kesulitan memerangi hal ini. Menurut mereka, masyarakatlah yang berperan penting dalam kesuksesan memerangi global warming. Sayangnya, kepedulian kita sangat sedikit. Selamatkan bumi mulai dari sekarang yuk!
Info lengkap mengenai proyek air bersih bisa mengunjungi website thewaterproject. Dan baca artikel lebih jauh mengenai krisis air di WHO.
(stefanie, foto: thewaterproject.org)