Leony Alvionita S (14), siswi SMP Negeri 1 Tabanan, bunuh diri di rumahnya setelah mengerjakan soal Ujian Nasional mata pelajaran Matematika, Selasa (6/5/). Kasus bunuh diri siswa SMP di Bali ini mengejutkan keluarganya
Sementara itu, kemarin malam doa terus dilantunkan di rumah duka Kertha Semadi, Denpasar, tempat di mana jenazah Onik disemayamkan. Tangis dari sanak keluarga, kerabat serta kawan-kawan Onik seakan tak berhenti ketika mereka bertandang di rumah duka itu. Mereka larut dalam kesedihan.
Air mata menetes dari sejumlah teman sekolah yang menghadiri persemayaman Onik berbaur dengan panjatan doa. Banyak kerabat tidak menduga bahwa anak keempat Sugiartama itu meninggal dunia dengan cara nekat hanya karena hal sepele.
Sejumlah kerabat yang datang langsung menghampiri Sugiartama, ayahanda Onik. Mereka menanyakan tentang kepergian Leony secara mendadak. Dengan tabah Sugiartama menceritakan kepergian anak perempuannya tersebut. Sugiartama mengaku urusan telah diserahkannya ke pada pihak kepolisian.
Ia sendiri tidak menduga sama sekali kepergian anaknya secepat itu. Padahal, saat pulang sekolah kemarin, Sugiartama sendiri yang menjemput Leony.
"Tidak ada firasat apapun saat itu. Sikap Leony juga seperti biasanya, tidak ada yang berbeda," tuturnya.
Meninggalnya Leony sangat disesali, karena di lingkungan keluarga sama sekali tidak ada masalah. Sugiartama pun tidak menyangka ujian nasional menjadi pemicu anak perempuannya nekat mengakhiri hidup.
"Selama ini Leony sudah belajar dan mengikuti bimbingan belajar. Keluarga berpikir tidak menjurus ke sana (bunuh diri)," imbuh Sugiartama, yang tampak terpukul.
Rencananya, pemakaman Leony akan dilakukan pada 9 Mei nanti. "Dikremasi atau dikubur di Tabanan masih belum tahu. Keluarga masih rembuk," ucap Sugiartama. (Tribun Bali Cetak)
Klik di sini untuk membaca berita terkait meninggalnya Leony Alvionita S.
(imam suryanto/tribun bali, foto ilustrasi: abcnewsradioonline.com) http://bali.tribunnews.com/2014/05/07/leony-tinggalkan-kesan-bagi-teman-temannya