Film Noah: Berawal Dari Pengalaman Masa Kecil Sang Sutradara

By Astri Soeparyono, Selasa, 1 April 2014 | 16:00 WIB
Film Noah: Berawal Dari Pengalaman Masa Kecil Sang Sutradara (Astri Soeparyono)

Kisah Nabi Nuh sudah menyentuh Darren Aronofsky kecil. Ia menceritakan sewaktu ia di kelas 7, sutradara asal Broklyn ini membuat puisi tentang Noah. Dari situ, ia selalu tertarik dengan kisah Noah, dan hal itu yang mengugahnya untuk membuat film Noah.

"Aku besar sebagai Yahudi di Brooklyn. Aku enggak begitu ingat paparan pertama tentang cerita Noah, sejujurnya. Ini salah satu hal yang kita diajarkan saat kira sangat sangat muda. Tapi aku punya hubungan yang dalam dengan cerita itu saat aku kelas tujuh. Aku punya guru bahasa Inggris yang luar biasa, suatu hari dia berkata, 'baiklah semua ambil pulpen dan kertas, dan tulis sesuatu tentang perdamaian'. Aku menulis puisi berjudul The Dove tentang Noah," kenang Darren, dilansir Washington Post.

Ternyata tugas tersebut adalah kontes untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tanpa disangka puisi Darren memenangkan kontes dan ia diminta membacakan The Doce dalam sebyah konvensi PBB. Dari situ ia merasa bahwa mungkin ia diciptakan sebagai pencerita.

"Akhirnya aku memenangkan kontes dan membaca puisi di sebuah konvensi PBB beberapa minggu kemudian. Itu pertama kali aku menghadiri bahwa mungkin aku seorang pencerita. Noah telah menjadi semacam pelindung, karena pertama kalinya aku menulis sesuatu yang akhirnya memenangkan sesuatu," terangnya lagi.

(ega/hai, foto: indiannerve.com)