Awas! Kenali fakta ilmiah bahaya terlalu sering menonton TV! Televisi merupakan media elektronik yang enggak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Acara yang seru, talkshow atau berita artis favorit, apapun acaranya membuat kita ketagihan menonton setiap hari. Tapi tahukah kamu, fakta ilmiah membuktikan kalau menonton TV bisa berakibat buruk bagi kesehatan?
Menurut hasil penelitian Universitas Queensland, Australia, menonton TV bisa berakibat buruk bagi kesehatan kita. Setiap jam kita menonton TV ternyata bisa mempengaruhi usia kematian seseorang. Hasil studi tersebut mengungkapkan, kalau hidup kita bisa berkurang 22 menit bila kita rutin menonton TV setiap hari!
Maureen Talbot, senior perawat cardiac pada British Heart Foundation, menjelaskan kepada situs Telegraph, menonton TV bisa mempengaruhi kesehatan kita. Orang yang menghabiskan aktivitas di depan TV, resiko obesitas dan kecanduan rokok akan lebih besar. Saat menonton TV, umumnya mereka akan sering ngemil atau minum minuman manis yang enggak sehat, sehingga meningkatkan resiko eating disorder yaitu binge eating atau kecanduan makan. Selain eating disorder, mereka juga akan lebih aktif merokok dan sulit mengerem jumlah rokok yang mereka hisap.
Ahli psikologis ternama, L. Rowell Huesmann, Leonard Eron dan lainnya, menemukan efek buruk penggunaan TV pada remaja dan anak-anak. Dalam studi mereka, ditemukan efek menonton TV meningkatkan kasus kekerasan dan sikap agresif saat remaja. Semakin muda seseorang menonton TV, semakin besar resiko sikap kekerasan dan agresif saat remaja nanti.
Studi Public Health England menemukan, remaja yang terlalu sering menonton TV atau bermain handphone lebih sering menghadapi masalah stress, anxiety (khawatir berlebih) dan depresi. Terlalu rutin menggunakan hp atau menonton TV akan menyebabkan kita merasa khawatir dengan keadaan diri kita sendiri.
Otak manusia mempengaruhi rasa, gerakan, berpikir, imajenasi dan lain-lain saat kita melakukan suatu aktivitas. Saat menonton TV, otak kita dipaksa melihat 625 saluran yang dikomposisikan pada 800 titik yang muncul 25 kali setiap detik. Enggak hanya membuat otak menjadi tumpul, hal inibisa menyebabkan kurang tidur, anxiety, mimpi buruk, sakit kepala, sulit konsentrasi dan ganguan berpikir.
(stefanie, foto: narconon-news.org, wordpress.com, ypulse.com, blogeatingdisorder.com, glogster.com)