Panduan Dasar Penonton Pemula dan Aturan Yang Harus Dilakukan Pemain Saat Bermain Sepak Bola

By Marti, Jumat, 13 Juni 2014 | 16:00 WIB
Panduan Dasar Penonton Pemula dan Aturan Yang Harus Dilakukan Pemain Saat Bermain Sepak Bola (Marti)

Sebelum yakin menerima ajakan nonton bareng pertandingan piala dunia dengan pacar atau gebetan, enggak ada salahnya kita mempelajari panduan dasar penonton pemula dan aturan yang harus dilakukan pemain saat bermain sepak bola. Aturan ini merupakan hal dasar dalam dunia sepak bola, dan mempermudah kita yang baru menyukai permainan ini mengerti apa yang terjadi saat pertandingan berlangsung. Apa saja ya panduan dasar penonton pemula dan aturan yang harus dilakukan pemain saat bermain sepak bola?

Lapangan pertandingan internasional dewasa, ternyata punya standarisasi khusus. Makanya enggak sembarang negara bisa menjadi penyelenggara piala bergengsi. Lapangan sepak bola internasional panjangnya sekitar 100-120 meter dan lebarnya 65-75 meter. Di bagian tengah kedua ujung lapangan, terdapat gawang yang ukurannya 7,23 meter dan tingginya 2,44 meter. Di depan gawang merupakan area pinalti yang jaraknya 16,5 meter dari gawang. Area ini merupakan batas kiper menangkap bola dengan tangan. Dan kapan menentukan sebuah pelanggaran untuk boleh atau enggak mendapatkan hadiah tendangan pinalti.

Lama sebuah pertandingan sepak bola yang normal adalah 2 x 45 menit. Ditambah istirahat 15 menit di tengah kedua babak. Kalau kedudukannya seri menjelang akhir pertandingan, waktu akan diperpanjang selama 2x 15 menit sampai didapat pemenangnya. Tapi kalau ternyata perpanjangan waktu hasilnya tetap imbang, maka diadakan adu penalty. Wasit dapat menentukan berapa lama waktu tambahan di setiap akhir babak untuk menggantikan waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera pemain atau penghentian lainnya. Pertambahan waktu ini dinamakan injury time atau stoppage time.

Saat terjadi pelanggaran, wasit akan memberikan dua jenis kartu sesuai pelanggarannya. Yaitu kartu kuning dan kartu merah. Kartu kuning merupakan peringatan saat pemain melakukan pelanggaran yang enggak sportif, atau melakukan pelanggaran terus menerus, berselisih kata atau bullying antar pemain, keluar masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, atau enggak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam lapangan.

Sedangkan, kartu merah merupakan kartu yang sifatnya sangat fatal. Kalau pemain diberikan dua kali kartu kuning, ia berarti mendapat satu kartu merah. Pemain yang mendapat kartu merah harus keluar lapangan dan tim diwajibkan mengganti pemain tersebut. Contoh tindakan yang bisa kena kartu merah adalah pelanggaran fisik yang membahayakan atau menyebabkan cedera pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang berusaha mencetak gol, hand ball untuk mencegah gol (kecuali kiper), pakai bahasa enggak senonoh atau bahasa tubuh yang menantang serta kiper melakukan hand ball di luar kotak penalti.

Dalam pertandingan professional ada 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan wasit, 2 hakim garis dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan. Wasit menggunakan peluitnya buat menandakan pertandingan berhenti atau kapan mulai bermain. Seorang wasit juga memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan. Wasit membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan pelanggaran, bola keluar atau offside. Biasanya mereka bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.

Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir tiap babak. Petugas ini juga memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manager tim dengan wasit. Nah, petugas kelima biasanya yang duduk di depan monitor untuk memeriksa rekaman video pertandingan. Mereka yang bertugas meneliti pelanggaran atau sah atau enggaknya gol yang berhasil ditendang pemain.

(stefanie, foto: playfootballinbrazil.com, examiner.com, couriermail.com.au, medlines.org)