The Style of Psychedelia

By Astri Soeparyono, Kamis, 13 Juni 2013 | 16:00 WIB
The Style of Psychedelia (Astri Soeparyono)

Era psychedelic, era penuh warna. Sebutan Psychedelic pertama muncul tahun 1960an lewat musik ber-genre folk rock dan blues di Amrik dan Inggris, sebelum akhirnya mulai menghilang di awal 1970an.

Selain musik, era psychedelic juga terkenal dengan fashion-nya yang aduhai. Dalam fashion psychedelic, ada warna-warna neon, spektrum pelangi, tie dye, tabrak motif dan permainan warna-warna cerah dengan warna-warna muted.

Dan tentunya, kita bisa banget bergaya psychedelic! Apalagi buat kita yang playful, berani dan enggak takut jadi pusat perhatian.

Motif psychedelic itu bermacam-macam. Ada yang berbentuk bunga, geometris, membran sel, kepulan asap, sampai air yang mengalir. Kita enggak perlu takut memadukan motif-motif itu dalam satu penampilan kita. Misalnya, rok bermotif bunga-bunga dengan pakaian bermotif kepulan asap.

Gaya rambut yang natural cocok menemani outfit psychedelic kita. Kita bisa menggerai rambut kita atau mengepangnya. Memakai headband juga seru!

Semakin banyak motif dan warna semakin seru! Bebaskan ekspresi kita. Mau pakai banyak aksesori atau enggak sama sekali, apapun, pasti keren dan tetap mencuri perhatian. Kalau mau menambah aksesori, kita bisa menambahkan kalung, gelang atau scarf dengan warna apapun. Benar-benar enggak ada batasan dalam padu padan! Kalau pun enggak, juga enggak masalah.

Justru memakai beberapa warna dengan tone yang sama, bikin kita enggak 'psychedelic' banget. He-he. Campurkan warna-warna kontras sekaligus, seperti biru muda dengan pink, atau warna-warna solid dan yang mengkilap. Pokoknya, unsur mencolok dari gaya psychedelic adalah, permainan warnanya yang berani.

(dea, foto: kindredsole.com, style-anywhere.com, lookbook.nu, trendhunter.com)